santosa pujiarta, sp and Yuyut Suraniyanto, YS and Amril, Amril and Setyo Budi Utomo, SBU (2012) KAJIAN PEMANFAATAN SUMUR BOR SEBAGAI SUMBER CADANGAN PASOKAN AIR PADA SISTEM PENYEDIA AIR BAKU (GBAOl). PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI DAN APLIKASI REAKTOR NUKLIR. ISSN 978-979-17109-7-8
Santoso_99.pdf
Download (3MB) | Preview
Abstract
KAJIAN PEMANFAATAN SUMUR BOR SEBAGAI SUMBER CADANGAN PASOKAN AIR PADA SISTEM PENYEDIA AIR BAKU (GBAOl). Sistem penyedia air baku (GBAOI) merupakan unit kolam penampungan yang dipergunakan sebagai penyedia air baku untuk sistem pendingin sekunder dan sistem produksi air bebas mineral. Sumber air baku kolam selama ini di pasok dari PAM Puspiptek dengan konduktivitas air antara 126 - 310 lIS/em dan pH 6-8 dan kondisi ini tetap dipertahankan karena tidak ada sumber lain yang dipergunakan untuk memasok air bersih guna persediaan air pendingin reaktor. Konduktivitas ini memang selalu tidak stabil, jika pada musim kemarau keeenderungan konduktivitas rendah,tetapi pada saat musim hujan konduktivitas akan naik karena air PAM banyak mengandung lumpur. Dan satu permasalahan lagi yang tidak kalah penting yaitu apabila PAM Puspiptek tidak dapat atau gagal memasok sumber air bersih bagi reaktor. Maka untuk mengatasi dan mengantisipasi hal-hal terse but, perlu dilakukan optimalisasi sumur bor bekas peninggalan Interatom sebagai persediaan air eadangan bagi sistem penyedia air baku reaktor. Dengan konduktivitas sebesar 136 lIS/em, pH 7,4 dan hardness total 37 ppm, maka air dari sumur bor dapat dipergunakan sebagai eadangan pasokan air baku sistem pendingin sekunder.
Kata kunei : Sumur bor, kolam air baku, kualitas air
ABSTRACT
STUDY ON UTILIZATION OF AN ARTESIAN WELL AS A SOURCE OF WATER SUPPLY AT RAW WATER BACKUP SYSTEM (GBAOI). Raw water supply system (GBAOI) is a unit of ponds used as a provider of raw water for secondary cooling system and free mineral water production systems. Source of raw water pond has been supplied from PAM Puspiptek with water conductivity between 126-310 /-is / cm and a pH of 6 to 8, and this condition is maintained because there is no other source that is used to supply water to the reactor cooling water supply. This conductivity is always unstable, if during the dry season the conductivity is low trend, but in the rainy season the conductivity will be increase because the water containsa lot of mud. And one more problem that is important is if the PAM Puspiptekfailed to supply fresh water to the reactor. So to handling and anticipate these things, necessary to optimize the deep well former Interatom legacy as a backup water supply for raw water supply sySlem of the reactor. With a conductivity oj 136 /-is /cm, pH 7,4 and total hardness 37 ppm, the water from deep wells can be used as a backup supply of secondmy raw water cooling system.
Keywordl': drill wells. raw water pond. waleI' q/laliZIi
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Pemanfaatan Reaktor > Eksperimen Reaktor Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Pemanfaatan Reaktor > Eksperimen Reaktor |
Divisions: | BATAN > Pusat Reaktor Serba Guna IPTEK > BATAN > Pusat Reaktor Serba Guna |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 25 Oct 2018 02:52 |
Last Modified: | 31 May 2022 09:23 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/4045 |