Muhammad, Fajar and Akuisisi Pengetahuan Lokal, - (2024) Menyelisik mural Solo. [Video]
28_ Menyelisik Mural Solo.mp4
Download (377MB)
Abstract
Umumnya mural dituangkan sebagai bentuk idealisme seni perlawanan terhadap situasi sosial. Namun, pergerakan mural di Solo justru dilakukan dengan mengedepankan dialog terbuka dengan pelibatan elemen masyarakat, sehingga melahirkan sebuah konsep ‘ekspresi seni yang berdampak. Sebagaimana mural yang ada di sepanjang jalan Gatot Subroto, Solo. Secara inklusif, mural yang diinisiasi oleh perupa asal Solo, Choirul Hidayat, mampu membangkitkan gairah kebudayaan lokal. Mural dapat menjadi medium untuk menumbuhkan sense of place dan sense of belonging bagi para penikmatnya. Menghidupkan sendi-sendi ekonomi masyarakat. Menciptakan wahana wisata edukatif. Menghadirkan unsur budaya tradisional dengan wajah baru dengan bergaya kekinian, satire, lucu, dan sesuai jiwa zaman. Urgensi dan nilai strategis dari film ini bermanfaat memberikan oase pengetahuan bagi generasi penerus, karena melalui tema-tema mural yang khas dengan unsur lokalitas budaya Jawa yang dikemas kekinian dapat menumbuhkan rasa memiliki atas eksistensi budaya lokal. Mural dapat menjadi medium untuk mengangkat nilai-nilai luhur Jawa melalui penuangan lukisan tentang kejayaan tokoh-tokoh bangsa ini, petuah bijak berbahasa Jawa, kesenian lokal, maupun material budaya lokal lainnya, sehingga membangkitkan memori seseorang untuk mengenang, merenungi, dan menghayati kekayaan budaya bangsa ini. Film ini memacu pelaku kreatif lainnya untuk melahirkan gagasan-gagasan kreatif, merekam, dan mengabadikan peristiwa penting dalam dinamika zaman.
Item Type: | Video |
---|---|
Additional Information: | Secara inklusif, mural yang diinisiasi oleh perupa asal Solo, Choirul Hidayat, mampu membangkitkan gairah kebudayaan lokal. Mural dapat menjadi medium untuk menumbuhkan sense of place dan sense of belonging bagi para penikmatnya. Menghidupkan sendi-sendi ekonomi masyarakat. Menciptakan wahana wisata edukatif. Menghadirkan unsur budaya tradisional dengan wajah baru dengan bergaya kekinian, satire, lucu, dan sesuai jiwa zaman. |
Uncontrolled Keywords: | Mural, Solo, Seni, Publik, Wahana, Wisata, Edukatif, Sejarah, Street art, Murals |
Subjects: | Communication Social and Political Sciences Social and Political Sciences > Social Concerns |
Depositing User: | Muhammad Fajar Putranto |
Date Deposited: | 22 Jul 2024 03:21 |
Last Modified: | 22 Jul 2024 03:21 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/40418 |