Profil senyawa organik pada sistem perairan tambak udang

Salah satu penyebab penurunan tingkat kualitas air di tambak udang dapat disebabkan oleh tingginya kandungan senyawa organik yang berasal dari sisa-sisa pakan, urin dan feces udang. Kandungan senyawa tersebut dapat menyebabkan terjadinya blooming mikroorganisme patogenik dan plankton, serta menggangu kelangsungan usaha. Karena itu pada tahap pendahuluan ini telah dipelajari profil total karbon organik (TOC) pada sistem perairan tambak dan diharapkan informasi tersebut dapat membantu teknik pengelolaan limbah organik di tambak. Kegiatan ini dilakukan di tambak udang yang menggunakan sistem budidaya intensif dengan padat penebaran 45 ekor/m, yaitu di PT Pari di Lampung antara bulan Oktober 1997 sampai dengan Februari 1998. Sampel diambil dari badan air dan sedimen tambak sebanyak enam kali dengan selang waktu sekitar 20 hari dalam satu masa tanam dan dianalisis total karbon organiknya di Laboratorium Pusarpedal Bappedal Serpong dengan menggunakan IR Spektrofotometri NDIR. Selain itu juga diamati beberapa data kualitas air pendukung diantaranya : N-total, P-total, pH, Salinitas, kecerahan dan profil oksigen harian. Hasil analisis total organik karbon di dalam air relatif stabil pada tahap permulaan (sampai umur tambak sekitar 60 hari), tanpa adanya pergantian air tambak. Selanjutnya hanya terjadi sedikit peningkatan, karena dilakukan pergantian air 20-30 % air tambak secara berkala. Hasil analisis total organik karbon pada sistem sedirnen sampai umur 60 hari menunjukkan semakin lama umur tambak kandungan senyawa tersebut semakin tinggi. Tetapi setelah berumur 60 hari dilakukan pembuangan air dasar yang juga menarik sebagian endapan, sehingga terlihat adanya penurunan kandungan senyawa organik yang cukup tajam. Selanjutnya kembali naik, karena udangnya semakin besar, limbahnya semakin banyak dan semakin masif sehingga pembuangan air tidak mampu mengimbangi pertambahan limbah.