Penggunaan karotenoid total dari rebon terhadap penampilan ikan pelangi merah (Glossolepis incisus) jantan

Fachmijany, Sulawesty (1998) Penggunaan karotenoid total dari rebon terhadap penampilan ikan pelangi merah (Glossolepis incisus) jantan. Technical Report. Pusat Penelitian Limnologi, Bogor.

[thumbnail of Monograph_Fachmijany Sulawesty_1998_2.PDF]
Preview
Text
Monograph_Fachmijany Sulawesty_1998_2.PDF - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Ikan hias mempunyai nilai ekonomis tinggi karena merupakan salah satu komoditi ekspor. Nilai ekonomis ikan hias ditentukan oleh penampilannya yang menarik/indah. Ada berbagai jenis ikan hias asli Indonesia yang indah dan bernilai ekonomis, diantaranya adalah Botia (Botia macrachantus Bleeker) dari Jambi, berbagai jenis ikan pelangi (Melanotaenia spp.), dan pelangi merah (Glossoplepis incisus) dari Irian. Karena harganya yang cukup tinggi maka eksploitasinyNilai tambah ikan hias adalah penampilan yang menarik dan cepat tumbuh mencapai ukuran layak jual. Untuk itu diperlukan pakan buatan yang memiliki sumber zat warna yang dibutuhkan dan protein yang tinggi. Di alam warna merah daging salmon dihasilkan dari sumber makanan yang mengandung karotenoid (Sommer et al, 1992) Dalam penelitiannya terhadap ikan trout ia mendapatkan kadar karotenoid total pada kulit ikan meningkat dengan meningkatnya konsentrasi karotenoid dalam makanannya, begitu pula warna dagingnya semakin tajam. Selain itu ikan-ikan yang diberi makan dengan karotenoid menghasilkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding makanan yang tidak diberi karotenoid, walaupun secara statistik tidak berbeda nyata (Sommer et al, 1991, 1992; Bjerkeng et al, 1992). Sumber makanan yang mengandung karotenoid sangat banyak (Sommer et al, 1992), salah satunya adalah rebon (Mori et al dan Torrissen et al dalam Sommer et al, 1992). Selain itu Husni ( 1996) mendapatkan bahwa makanan buatan yang diberi rebon segar dengan perbandingan I : I menghasilkan pertumbuhan yang tertinggi dan penampilan warna yang menarik.a di alam semakin meningkat, hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan kepunahan di habitat aslinya. Ada beberapa hat yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi punahnya biota­ biota tersebut di habitat aslinya, diantaranya adalah mengupayakan teknik peningkatan produksi dan teknik untuk mendapatkan ikan hias yang berpenampilan indah yang dapat dilakukan dengan cara rekayasa genetika. Selain itu diperlukan kegiatan penunjang seperti mengkoleksi informasi genetika. Dari kegiatan-kegiatan di atas diharapkan didapat teknik untuk meningkatkan produksi ikan hias yang bermutu tinggi sehingga eksploitasi di habitat aslinya akan berkurang, dengan demikian keanekaragaman biota perairan darat dapat dilestarikan.

Item Type: Monograph (Technical Report)
Uncontrolled Keywords: Rebon, ikan pelangi merah
Subjects: Agriculture & Food
Agriculture & Food > Fisheries & Aquaculture
Divisions: OR Kebumian dan Maritim > Limnologi_dan_Sumber_Daya_Air
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 18 Feb 2025 02:40
Last Modified: 18 Feb 2025 02:40
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/39555

Actions (login required)

View Item
View Item