Sudarmadji, Sudarmadji and M., Fakhrudin and Eko, Harsono and Krisna, Dewi (1998) Hujan sebagai masukan dan sumber pencemaran air dalam sistem hidrologi kota. Technical Report. Pusat Penelitian Limnologi, Bogor.
Monograph_Sudarmadji_1998.PDF - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (5MB) | Preview
Abstract
Dalam penelitian kualitas air di Kota Cilegon tahun 1996 diperoleh indikasi bahwa terjadi pencemaran air sungai maupun airtanah di kota tersebut. Salah satu sumber yang menyebabkan adalah debu di permukaan tanah yang mengandung logam berat. Selain itu te/ah terjadi pencemaran yang bersumber langsung dari air hujan. Oleh sebab itu hujan pun dapat menyebabkan pencemaran air maupun pencemaran tanah, khususnya di daerah perkotaan. Berdasarkan temuan tersebut dikaji berbagai penelitian yang menyangkut kualitas air hujan di berbagai daerah lain dan kemungkinan faktor yang menyebabkannya. Berbagai studi menunjukkan bahwa pencemaran udara di kota-kota besar, baik yang disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor maupun buangan gas dari pabrik telah mempengaruhi kualitas air hujan di daerah kota. Air hujan di daerah pantai juga terpengaruh oleh laut aktivitas. Di daerah gunungapi aktif air hujan juga dipengaruhi o/eh aktivitas gunungapi tersebut. Masing-masing kondisi lingkungan tersebut di atas mempengaruhi komposisi air hujan. Penelitian di Kotamadya Yogyakarta dan daerah perdesaan sekitarnya bertujuan meng kaitkan kualitas air hujan dengan sifat hujan di daerah tersebut. Sampel air hujan dikumpulkan dari penakar hujan melalui enam buah stasiun selama Bulan Februari sampai Maret 1996. Enam stasiun pengamatan hujan diambil dalam penelitian ini. Dua stasiun terletak di dalam kota (ecamatan Gondomanan), dua buah stasiun terletak di sebelah timur laut kota (Kecamatan Ngemplak), dan dua buah stasiun terletak di sebelah baratdaya kota (Kecamatan Kasihan). Sampel air dianalisis di laboratorium dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel. Air hujan di daerah perdesaan, baik di sebelah selatan maupun di utara kota mempunyai kekeruhan, kadar SO, CO, dan Ca yang lebih rendah dibandingkan dengan air hujan di dalam kota, berarti kualitas air hujan di tengah kota lebih jelek daripada air hujan di daerah perdesaan. Tebal hujan berpengaruh terhadap kadar zat kimia di dalam air hujan, makin tinggi tebal hujan makin rendah kadar zat kimia di dalamnya. Kekeruhan mempunyai korelasi positif dengan kadar Ca dan SO Debu yang terbawa air hujan larut di dalam air hujan tersebut menyebabkan tingginya kadar Ca dan SO p Perbedaan kualitas air hujan di daerah sebelah utara kota dan di sebelah selatan kota disebabkan arah angin dominan pada saat penelitian (Januari- Maret 1996) ke arah haratdaya. Hal ini menyebabkan kadar zat kimia dalam air hujan di sebelah selatan kota lebih tinggi dibandingkan dengan kadar zat kimia dalam air hujan di sebelah utara kota. Dengan hasil temuan tersebut di atas, maka hujan sebagai masukan dalam sistem hidrologi kota perlu diperhatikan, tidak hanya dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi kualitas a tau komposisi airnya.
| Item Type: | Monograph (Technical Report) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | air hujan, pencemaran air, hidrologi kola |
| Subjects: | Natural Resources & Earth Sciences > Hydrology Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control |
| Depositing User: | Saepul Mulyana |
| Date Deposited: | 18 Feb 2025 02:40 |
| Last Modified: | 18 Feb 2025 02:40 |
| URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/39549 |


