Percobaan pembalikan seks (sex reversal) pada ikan pelangi Irian (Melanotaenia boesemani) dengan hormon methyl testosterone

Ikan Pelangi (Melanotaenia boesemani) merupakan ikan asli Indonesia yang hidup di perairan danau di lrian. lkan ini pertama kali dideterminasi dan dipublikasikan oleh Allan & Cross (1980) dan tergolong dalam Rainbowfishes. Ikan pelangi memiliki sisik yang berwarna-warni dan gemerlap dengan warna yang sangat menonjol menghiasi tubuh ikan ini adalah kuning, jingga, biru dan hijau yang keperak-perakan. Bagian anterior tubuh didorninasi oleh warna biru-ungu, sedangkan bagian posterior didominasi oleh warna kuning jingga serta hijau. Ikan berkelarnin jantan memiliki keunggulan dengan warna yang lebih cemerlang dan lebih menarik, terutama pada masa reproduksi. Keindahan warna ini menyebabkan ikan ini tergolong dalam ikan hias yang merniliki nilai ekonomis yang relatif tinggi dengan jumlah permintaan yang relatif tinggi (Nurhidayat & Hadadi, 1997). Namun dernikian produksi ikan berkelamin jantan memiliki persentase yang relatif kecil dibandingkan dengan ikan betinanya. Teknik pembalikan seks (sex reversal) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan jumlah ikan berkelamin jantan dengan keunggulan tertentu, penerapan teknik dilakukan pada periode deferensiasi kelamin berlangsung. Cara yang umum dilakukan yaitu dengan menggunakan hormon steroid sintetis. Hormon steroid sintetis yang paling efektif untuk perubahan kelamin betina menjadi jantan adalah methyl testosterone