Pemijahan ikan pelangi Irian (Melanotaenia boesemani) pada suhu dan fotoperiode berbeda. (perilaku pada musim kemarau)

Ikan Pelangi Irian (Melanotaenia boesemani) merupakan salah satu jenis ikan hias asli Indonesia. Ikan ini pertama kali dideterminasi dan dipublikasikan oleh Allan & Cross (1980) dan digolongkan dalam Rainbowfishes. Ikan ini memiliki keunggulan pada keindahan warna yang ditampilkan antara biru, kuning, hijau dan jingga. Keindahan ini menyebabkan ikan tersebut sangat digemari dalam kancah perdagangan ikan hias. Kondisi ini dikuatirkan akan mengancam keberadaan ikan tersebut di alamnya. Oleh sebab itu perlu dicari teknik untuk mempercepat produksi ikan ini. Namun informasi ilmiah ikan ini masih jarang ditemukan. Kombinasi antara suhu dan cahaya merupakan faktor lingkungan yang sangat berperan pada siklus reproduksi ikan . Bagian dari cahaya yang sangat mempengaruhi siklus reproduksi ikan adalah lama penyinaran atau fotoperiode (Loft, 1978, dalam Said & Tanjung, 1996). Penelitian mengenai pengaruh suhu dan cahaya terhadap ikan telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti di negara 4 musim, namun dinegara tropis yang memiliki cahaya yang relatif melimpah masih jarang ditemukan informasi mengenai pemanfaatan cahaya khususnya dalam proses reproduksi ikan. Perilaku pemijahan ikan M boesemani pada kombinasi suhu dan fotoperiode berbeda telah dilakukan pada musim hujan (November 1997-Februari 1998). Guna melengkapi data yang ada, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku pemijahan ikan pelangi pada musim kemarau dengan perlakuan suhu dan fotoperiode yang berbeda. Selain itu juga untuk mengetahui kemampuan pemijahan ikan tersebut dalam kurun waktu satu tahun.