Alternatif tata guna Danau Teluk berdasar sifat limnologis

Pada saat bencana asap di tahun anggaran 1997-1998, telah dilakukan suatu penelitian limnologi di Danau Teluk, di Kotamadya Jambi, Propinsi Jambi. Penelitian ini adalah sebagai langgapan Pus/itbang Limnologi-LIP1 dan Dinas Perikanan DT 1 Jambi atas terjadinya kematian masal ikan yang dipelihara di karamba apung di danau lersebut. Studi limno/ogi yang dilengkapi data yang dikumpulkan pada tahun-tahun sebelumnya bertujuan untuk mengetahui kualitas air Danau Teluk. Dari data dasar limnologi ini akan dikembangkan pendugaan daya dukung danau untuk kegiatan budidaya. Selanjutnya fakta yang ada juga dijadikan dasar untuk menyusun usulan alternatif tata guna Danau Teluk dari segi limnologis. Sebagai dasar penalaran suatu studi telah dilakukan perunutan landasan teori untuk mendukung aneka tindakan operasional manajemen lingkungan .. Dari penelusuran pustaka tersebut antara lain diketahui bahwa untuk berlangsungnya proses biogeokimia yang wajar diperlukan konsentrasi oksigen terlarut > 4 mg/l. Pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan adalah pendekatan perunutan kematian ikan melalui necropsy, pendekatan pengkajian kualitas air dan pendekatan pendugaan sediaan oksigen sebagai dasar penghitungan daya dukung untuk kegiatan budidaya air serta pendekatan pengkajian alternalif proses pemulihan kualitas air. Danau Teluk adalah sebuah danau banjiran (oxbow lake) yang polimiktik, luasnya 40,2 hektar, voluma air 764.774.9 m, kedalaman rata-rata 1,91 m, kedalaman maksimum 6.I m, panjang garis pantai 3621,6 m dan shore line development index-nya 1,6. Terungkap pula bahwa danau ini tidak terstratifikasi suhu sedangkan bagian danau yang keda/amannya >I,5 m, konsentrasi oksigen terlarutnya di kolom air lapisan dasar danau < 4 mg/l, sehingga menghasilkan penumpukan sisa-sisa proses metabolisme unsur-unsur C, N, P dan S yang bersifat racun bagi ikan. Danau ini teraduk setiap hari terutama saat penyinaran matahari tidak kuat. Zona I (bagian danau yang kandungan oksigen terlarutnya = DO > 4 mg/l) yang terletak di tepian danau yang umumnya dangkal mencapai 42,3 persen dari volume total danau sedangkan sisanya (zona II) oksigennya sangat rendah di Japisan bawah. Pengamatan variasi diurnal mengungkapkan bahkan kolom air sebelah atas bagian danau yang dalam, mencapai kandungan oksigen terlarut yang sangat rendah (= 0 mg/l) pada pukul 08.00. Parameter kualitas air yang lain juga menunjukkan bahwa di lapisan dasar telah terjadi akumulasi zat-zat beracun bagi ikan. Pendugaan daya dukung perairan Danau Teluk menunjukkan jumlah ikan yang dapat ditampung berkisar antara 51.813.245 ekor (1 g/ekor) sampai 103.626 ekor (500 g/ekor) tergantung ukuran ikan atau setara dengan daya tampung 51,8 ton. Saat ini di Danau Teluk terdapat 864 unit sangkar terapung (tingkat penebaran 300-1000 ekor/sangkar), dengan suatu rencana sasaran produksi ikan antara 129,6-432,0 ton. Sasaran produksi selinggi ini melewati daya dukung danau. Pengkajian alternatif pemulihan daya dukung danau untuk budidaya ikan mengungkapkan potensi aerasi kolom"hipolimnion"melalui pemasangan Reaktorlnjeksi Seri LIMNOTEK 3.1. Pemindahan lokasi, pengurangan jumlah sangkar dan lingkat penebaran merupakan beberapa alternatif untuk menghindarkan kematian ikan. Aneka pemanfaatan Danau Teluk masih dapat dipertahankan tetapi lata letaknya harus disesuaikan.