Fildza, Nardina Fitria and Theguh, Saumantri (2024) Mengungkap kekuatan transformasi melalui rasionalitas serta kritisisme: analisis dialektika pencerahan Max Horkheime. Media: Jurnal Filsafat dan Teologi, 5 (1): 5. pp. 81-96. ISSN 2775-0116
2775-0116_5_1_2024-5.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (357kB) | Preview
Abstract
Artikel ini membahas kekuatan transformasi melalui rasionalitas serta kritisisme (Analisis Dialektika Pencerahan Max Horkheimer). Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Berdasarkan Dialectics of Enlightenment, tujuan teori kritis dari Horkheimer dan Adorno adalah untuk melahirkan suatu kesadaran yang kritis. Hal inilah yang menghantar pada Aufklärung atau Pencerahan. Horkheimer dan Adorno secara kritis mengamati bahwa perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan tidak selalu menciptakan kebebasan. Sebaliknya, teknologi seringkali digunakan sebagai alat kontrol dan dominasi. Berhadapan dengan tantangan tersebut, Horkheimer menegaskan pentingnya kritisisme yang terus-menerus terhadap kondisi sosial dan budaya. Kritisisme dianggap sebagai alat untuk membongkar ketidakadilan dan kesenjangan yang muncul di tengah pencerahan. Bagi Horkheimer, pemikiran kritis bukanlah sekadar analisis intelektual, melainkan sebagai sarana untuk membebaskan manusia dari belenggu dan alienasi yang dihasilkan oleh pencerahan yang salah. Dengan memahami dialektika pencerahan, kita dapat lebih bijaksana mengelola perkembangan zaman untuk mencapai transformasi yang positif dan berkelanjutan.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dialektika, Kritisisme, Max Horkheimer, Pencerahan, Rasionalitas, Dialectic, Criticism, Max horkheimer, Enlightenment, Rationality |
Subjects: | Social and Political Sciences > Social Concerns |
Depositing User: | Djaenudin djae Mohamad |
Date Deposited: | 02 Dec 2024 06:12 |
Last Modified: | 02 Dec 2024 06:12 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/37939 |