Ketiadaan mutlak dalam Buddhisme Zen perspektif pemikiran Nishida Kitaro dan korelasinya dengan realitas

Tulisan ini membahas pandangan Nishida Kitarō tentang ketiadaan mutlak, sebuah konsep yang dipengaruhi oleh tradisi Buddhisme Zen. Artikel dirancang sebagai hermeneutika filosofis, dan bertujuan untuk memberi sebuah perspektif baru dalam studi filsafat. Pemikiran Nishida memang bertitik tolak dari tradisi pemikiran filsafat Barat, terutama Hegel, Kant, dan Heidegger. Namun dalam perkembangannya, Nishida menciptakan sebuah konstruksi filsafat baru yang berupaya untuk mengkritik tradisi filsafat Barat. Tulisan ini menunjukkan bahwa Nishida Kitarō menginternalisasi Buddhisme Zen ke dalam filsafatnya. Nishida mempertemukan Buddhisme Zen sebagai pemikiran filosofis dengan berbagai jenis pemikiran dan tokoh yang ada dalam tradisi filsafat Barat. Zettai mu atau ketiadaan mutlak merupakan inti dari semua bangunan metafisika Nishida. Ketiadaan mutlak ini dibangun di atas logika ruang yang memungkinkan kontak antara subjek-objek. Nishida memahami konsep ketiadaan mutlak dalam tiga fenomenologi identitas personal. Tiga tahapan ini mengantarkan pada kontradiksi identitas diri absolut. Temuan-temuan ini bisa berkontribusi untuk membentuk pencerahan baru dalam membebaskan diri dari persepsi akan realitas yang semu serta pandangan yang salah.