Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas perspektif sosiologi pendidikan

Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) merujuk pada kebijakan di beberapa negara, termasuk Indonesia, sebagai respons terhadap pandemi COVID-19. Dalam kondisi pandemi, pendidikan yang semula dilakukan sepenuhnya tatap muka di sekolah diubah menjadi pembelajaran jarak jauh atau
daring untuk mengurangi risiko penyebaran virus. Tujuan penelitian ini menggambarkan pembelajaran tatap muka di SD Muhammadiyah 2 Sangatta Utara dan bagaimana guru dan kepala sekolah menerapkannya pembelajaran tatap muka terbatas. Penelitian ini menggunakan dengan pendekatan deskriftif dengan metode penelitian kualitatif dengan tujuan mengamati lebih dekat dari pada objek secara alamiah. Metode deskriftif adalah metode yang menitik beratkan kepada sekelompok manusia, kondisi, suatu objek dan peristiwa pada masa sekarang. Hasil penelitian bahwa sekolah Dasar Muhammadiyah 2 menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan secara sistematis, dimana pihak kepala sekolah dan dikdasmen telah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, dimana proses belajar mengajar di kelas, penyampaian materi dipadatkan dan hanya dengan skema
bagan atau dengan cara mapping sehingga mudah diserap oleh peserta didik, kemudian untuk pengawasan langsung kepala sekolah dan dari Pendidikan dasar dan menengah di bawah organisasi Islam Muhammadiyah, dan kemudian evaluasi terstruktur dan terukur.