Andi, Rianto (2024) Strategi guru bimbingan dan konseling dalam menghadapi society 5.0. Jurnal Edukasi: Jurnal Pendidik Tingkat Dasar dan Menengah, 1 (2): 3. pp. 17-24. ISSN 3046-5834
3046-5834_1_2_2024-3.pdf - Published Version
Download (178kB) | Preview
Abstract
Society 5.0 bertujuan menciptakan sebuah masyarakat di mana manusia dapat menikmati hidup sepenuhnya, dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi yang mengarah pada kesejahteraan global, bukan hanya kesejahteraan satu negara. Di era Society 5.0, pendidikan menjadi tantangan utama, di mana perkembangan teknologi yang pesat memerlukan adaptasi sistem pendidikan menuju digitalisasi. Persiapan menghadapi tantangan ini memerlukan perubahan dalam proyeksi kurikulum pendidikan yang memfokuskan pada pendidikan karakter, kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan penerapan teknologi. Penelitian literatur ini bertujuan untuk mengkaji Strategi Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menghadapi Society 5.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menyatukan pemahaman tentang teknologi, perubahan sosial, dan kesehatan mental, guru bimbingan dan konseling memiliki peran kunci dalam membimbing siswa diera Society 5.0. Mereka dapat meningkatkan pemahaman teknologi melalui pelatihan dan keikutsertaan dalam seminar, memadukan teknologi dalam layanan konseling dengan menggunakan platform daring, menyediakan sumber daya kesehatan mental online, dan menerapkan analisis data untuk memahami kebutuhan siswa. Selain itu, guru dapat mendukung pengembangan keterampilan siswa melalui program literasi digital, lokakarya keterampilan berpikir kritis, dan proyek kolaboratif. Untuk memahami tantangan kesehatan mental yang muncul dari teknologi, guru perlu terus memperbarui literasi digital mereka. Dalam membangun hubungan dan dukungan emosional, guru menciptakan lingkungan yang mendukung dan memanfaatkan teknologi untuk menyediakan sumber daya dan dukungan online. Pendidikan orang tua dan masyarakat dilakukan melalui berbagai metode ,termasuk seminar dan media sosial, sedangkan dorongan siswa untuk belajar sepanjang hidup diwujudkan dengan mempromosikan budaya pembelajaran berkelanjutan. Guru juga membimbing siswa tentang peluang karir dan merencanakan langkah-langkah karir. Terakhir, guru bimbingan dan konseling menciptakan program kesehatan mental daring dengan memahami kebutuhan, menyusun materi edukatif, melibatkan pihak eksternal, dan menerapkan pendekatan holistik untuk memberikan dukungan yang efektif.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Guru bimbingan dan konseling, Menghadapi, Society 5.0., Educational counseling, Teachers |
Subjects: | Social and Political Sciences > Education, Law, & Humanities Social and Political Sciences > Psychology |
Depositing User: | Djaenudin djae Mohamad |
Date Deposited: | 03 Nov 2024 12:54 |
Last Modified: | 03 Nov 2024 12:54 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/37834 |