Gambaran mengenai adversity quotient pada peserta didik yang berada dalam lima besar peringkat kelas XII

Adversity Quotient merujuk pada kapasitas atau kecerdasan seseorang untuk menjaga ketahanan dalam menghadapi cobaan dan sejauh mana mereka mampu mengatasi serta keluar dari situasi sulit tersebut. Hal ini mencakup keterampilan individu dalam menghadapi serta menyelesaikan beragam tantangan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran Adversity Quotient pada lima terbaik peserta didik kelas XII SMA Negeri 8 Purworejo tahun pelajaran 2023/2024. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Sampel terdiri dari 35 peserta didik yang dipilih dari total populasi 206 peserta didik. Cara pengambilan sampel yang diterapkan adalah non probability sampling, dengan menggunakan metode judgemental sampling, yaitu memilih peserta didik yang berada dalam peringkat lima besar setiap kelas. Pengumpulan data dilakukan melalui skala likert, dengan menggunakan skala Adversity Quotient yang terdiri dari dimensi-dimensi menurut Stoltz (2000): (1) Control, (2) Origin-Ownership, (3) Reach, dan (4) Endurance. Analisis data dilakukan menggunakan statistik deskriptif dengan menghitung data dari setiap dimensi. Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif, persentase pada dimensi Control adalah 58%, dimensi Origin-Ownership sebesar 55%, dimensi Reach sebesar 63%, dan dimensi Endurance sebesar 70%. Terlihat bahwa dimensi Endurance memberikan kontribusi tertinggi sebesar 70%, sedangkan kontribusi terendah berasal dari dimensi Origin-Ownership, yakni sebesar 22,3%. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, penelitian menyatakan bahwa tingkat Adversity Quotient tergolong tinggi sebesar 57%, tingkat sedang sebesar 28%, dan tingkat rendah sebesar 15%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Adversity Quotient berada dalam kategori tinggi.