Viabilitas hibrida pada penyilangan interspesies Melanotaenia boesemani dengan Melanotaenia praecox (Famili Melanotaeniidae)

Djamhuriyah, S. Said (2004) Viabilitas hibrida pada penyilangan interspesies Melanotaenia boesemani dengan Melanotaenia praecox (Famili Melanotaeniidae). Technical Report. Pusat Penelitian Limnologi, Bogor.

[thumbnail of Monograph_Djamhuriyah S. Said_2004_3.PDF]
Preview
Text
Monograph_Djamhuriyah S. Said_2004_3.PDF - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (4MB) | Preview

Abstract

lkan pelangi rian telah cukup terkenal sebagai ikan hias (air darat) karena memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil dan warna yang sangat menarik dengan nilai ekonomi yang stabil (terutama individu jantan). Akan tetapi dalam pengembangannya terdapat beberapa kendala yaitu ketahanan hidup yang rendah, pertumbuhan lambat, dan porsentase ikan jantan yang relatif rendah. Untuk mengatasi hal tersebut salah satu usaha yang dilakukan yaitu rekayasa genetika seperti hibridisasi untuk mendapatkan hibrida yang memiliki keunggulan dibandingkan tetuanya. Parameter pengamatan terhadap hibrida dilakukan terhadap parameter viabilitas, pertumbuhan, ketahanan hidup, rasio seks, dan penampilan warna. Penelitian hibridisasi resiprokal pada dua spesies ikan pelangi yaitu M. boesemani (Mb) dengan M. praecox (Mp) telah dilakukan di Puslit. Limnologi-LIPI Cibinong, pada bu Ian Mei-Juli 2003. Pada taraf awal ini penelitian difokuskan pada uji kemampuan kedua spesies tersebut untuk melalkukan perkawinan silang dengan melakukan pengamatan terhadap viabilitas dengan parameter uji pada jumlah telur/NOE, derajat pembuahan/FR, derajat penetasan/HR, dan survival 7 hari/SR.-, dan masa inkubasi telur/LIP, Pengamatan dilakukan dengan 3 kali ulangan dan dianalisis dengan rancangan acak lengkap (o 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hibridisasi interspesies pada Melanotaenia boesemani (Mb) dan Melanotaenia praecox (Mp) dapat berlangsung. Hibrida Y (8Mb x «Mp) memiliki nilai-nilai yang baik pada FR, dan SR, yang masing-masing mencapai 100% sedangkan hibrida Z (Mp x «Mb) memiliki FR dan SR, masing-masing 91,07% dan 88,10% yang lebih rendah daripada tetuanya. LIP kedua hibrida (6,3 hari) berada pada posisi intermediet antara kedua tetuanya, sedangkan HR kedua hibrida sama dengan tetuanya yaitu mencapai 100%.

Item Type: Monograph (Technical Report)
Uncontrolled Keywords: Viabilitas, Hibrida, Melanotaenia, Penyilangan
Subjects: Agriculture & Food > Animal Husbandry & Veterinary Medicine
Agriculture & Food > Fisheries & Aquaculture
Divisions: OR Kebumian dan Maritim > Limnologi_dan_Sumber_Daya_Air
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 18 Feb 2025 02:27
Last Modified: 18 Feb 2025 02:27
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/37569

Actions (login required)

View Item
View Item