Pengembangan sistem informasi sumberdaya perairan darat sungai­-danau-waduk

Pemanfaatan sumberdaya perairan darat yang semakin intensif perlu diiringi dengan perencanaan yang matang dalam pemanfaatannya guna mendukung proses pembangunan. Untuk mencapai sasaran tersebut diantaranya diperlukan dukungan data dan informasi sumberday perairan darat yang lengkap dan akurat. Pusat Penelitian Limnologi LPI sebagai salah satu lembaga penelitian yang menangani masalah perairan darat dipandang perlu untuk melakukan kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Sumberdaya Perairan Darat untuk beberapa jenis badan air yang ada di Indonesia yang diharapkan dapat mengolah, menyimpan, dan menyebarkan data dan informasi tersebut kepada pihak yang membutuhkannya. Kegiatan penyusunan sistem informasi sumberdaya perairan darat mencakup tiga kegiatan utama yaitu; penghimpunan dan pengolahan data dan informasi, penyusunan format basis data dan penyusunan program aplikasi basis data. Model basis data untuk sistem informasi sumberdaya perairan darat menggunakan basis data Daerah Aliran Sungai (DAS), danau, waduk, situ, telaga, ranu dan rawa. Sistem informasi sumberdaya perairan darat yang dikembangkan dinamakan Sistem Informasi Limnologi (Limnological Information Sistem). Sistem informasi tersebut mencakup kelompok data lingkungan daratan, udara, dan badan air seperti data yang terkait dengan geografi, hidrologi, iklim, tanah, penggunaan lahan, hidrogeologi, kualitas air, keanekaragaman biota air, status perairan dan social ekonomi. Pulau Jawa sebagai pulau yang kaya akan sumberdaya perairan darat dalam bentuk sungai, waduk, situ, maupun rawa mengalami masalah ketersediaan air andalan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Melihat fungsi penting dan permasalahan sumberdaya perairan di Pulau Jawa maka untuk tahun anggaran 2004 kegiatan penyusunan system informasi sumberdaya perairan darat mengambil wilayah kajian DAS Citanduy dengan menggunakan basis data sungai yang didalamnya terdapat suh-sub basis data seperti basis data waduk, situ, bendung, dan rawa yang didukung oleh data dan informasi yang lebih terintegrasi baik dari segi bidang kajian, ruang, atau waktu. Sehingga dari hasil pelaksanaan kegiatan ini dapat dihasilkan model contoh pengembangan sistem informasi perairan darat yang lengkap untuk di Indonesia