Tri, Suryono (2002) Status pencemaran dan tingkat kesuburan situ-situ Jabotabek. Technical Report. Pusat Penelitian Limnologi, Bogor.
Monograph_Tri Suryono_2002_2.PDF - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (1MB) | Preview
Abstract
Situ adalah bentuk ekosistem perairan tawar tergenang yang memiliki ukuran kecil. Keberadaan situ ini sangat besar manfaatnya terutama sebagai zona resapan air sehingga dapat menjaga kelangsungan ketersediaan air pada waktu musim kemarau (reservoir) dan dapat mencegah terjadinya banjir pada musim penghujan (retention pond), selain itu situ juga berfungsi sebagai penyuplai air tanah (recharge). Mengingat ukuran luasan situ yang kecil, maka keberadaan situ sangat rawan terhadap kerusakan. Berdasarkan penelitian Bappeda Jawa-Barat tahun 1986 terdapat 173 situ yang tersebar diseluruh Botabek belum termasuk yang ada di wilayah OKI Jakarta. Menurut dirjen Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 1999 dari 173 situ yang ada 45 sanpai 50 persennya sudah dalam kondisi kritis bahkan ada diantaranya sudah tidak berfungsi sama sekali. Kerusakan situ yang terjadi pada umumnya oleh proses alam seperti sedimentasi, maupun akibat aktivitas manusia seperti sebagai pembuangan limbah, pertanian dan pemanfaatan situ untuk budidaya perikanan. Pada umumnya kerusakan yang terjadi akibat proses alam sifatnya pelan dan lama akan tetapi setelah adanya aktivitas manusia kerusakan yang terjadi sangat cepat, salah satunya adalah terjadinya tingkat kesuburan dari badan situ yang sering disebut eutrofikasi. Fenomena eutrofikasi ini sangat sulit untuk ditanggulangi karena berhubungan langsung dengan kondisi dan luasnya DAS, serta nutrien yang masuk ke dalam situ. Berdasarkan perhitungan Trophic State Index (TSI) yang dikembangkan oleh Dr. Robert Carlson dari Kent State University, maka status tropik yang terjadi pada sebuah perairan dapat diketahui. Perhitungan Trophik State Index (TSI) didasarkan pada beberapa parameter yang sangat berpengaruh pada tanda-tanda terjadinya kesuburan perairan yaitu total phospat dimana masuknya nutrien ini menyebabkan perubahan terhadap biomasa alga (diukur dari konsentrasi chlorophyl a). kenaikan biomasa dari alga ini akan menyebabkan perubahan kecerahan perairan yang diukur dari transparansi dari papan secchi.
| Item Type: | Monograph (Technical Report) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | pencemaran, tingkat kesuburan, situ-situ Jabotabek |
| Subjects: | Environmental Pollution & Control Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control |
| Divisions: | OR Kebumian dan Maritim > Limnologi_dan_Sumber_Daya_Air |
| Depositing User: | Saepul Mulyana |
| Date Deposited: | 18 Feb 2025 02:24 |
| Last Modified: | 18 Feb 2025 02:24 |
| URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/37297 |


