Distribusi organik matter dan oksigen terlarut pada Danau Singkarak, Sumatera Barat

Danau Singkarak merupakan salah satu danau tektonik yang terdapat di Propinsi Sumatera Baral, dengan luas sekitar 13.011 ha, dan terletak pada 0 31' 46 Iintang selatan dan 100˚ 26' 15" bujur timur sampai 100° 35' 55" bujur timur yang meliputi dua kabupaten yaitu kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Masalah utama yang sedang dihadapi danau Singkarak saat inicukup serius terutama penurunan tinggi muka air yang ada di dalam danau, hilangnya populasi ikan lokal yang banyak dikonsumsi masyarakat sekitar dan meningkatnya status perairan ke arah mesotropik (Sulawesty, 2001). Oksigen terlarut atau sering disebut DO merupakan unsur terpenting dalam respirasi metabolisme sebagian besar jasad hidup dalam suatu perairan. Dinamika penyebaran oksigen terlarut di danau atau perairan umum dipengaruhi oleh keseimbangan antara aktivitas fotosintetis dari berbagai jenis ganggang dan makrophyta dengan masukan dari atmosfer yang biasanya dipakai untuk respirasi kimia maupun biologi organisme aquatik di dalamnya. Jumlah oksigen terlarut yang ada dalam suatu perairan dipengaruhi oleh suhu, tekanan parsial gas-gas baik yang ada di udara maupun di air, kadar garam serta adanya bahan-bahan yang mudah teroksidasi dalam air (cf., Hunchinson, 1957; Wetzel, 1983) konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan minimal 2 ppm agar cukup mendukung kehidupan aquatik secara normal (Pescod, 1973; Welch, 1980). Distribusi oksigen terlarut di waduk-waduk sangat bervariasi luasnya berdasarkan perioda waktu tahunan. Hal ini dihubungkan dengan perbedaan muatan organik dari aliran air yang masuk pada produktivitas perairan terbuka dan bahan buangan yang berasal dari sumber air buangan (limbah).