Karakteristik sedimen tambak udang di wilayah Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu

Budidaya udang telah berkembang cukup pesat di Kabupaten lndramayu, Jawa Baral, yang diantaranya tersebar di kawasan Kecamatan Kecamatan Indramayu, Sindang, Losarang,Kandang haur, Krangkeng, dan Balongandengan luas keseluruhan mencapai 6.384 ha (Anonom, 2001). Penurunan produksi udang yang terjadi di wilayah pantai utara Jawa, juga terjadi di kawasan lndramayu ini. Pada saat ini, pertambakan di lndramayu sebagian besar hanya ditanami ikan bandeng, sementara yang lainnya dibiarkan terbengkalai. Faktor internal yaitu pencemaran limbah yang berasal dari dalam tambak itu sendiri diduga merupakan salah satu penyebab kegagalan produksi udang windu (Rukyani, 2001 ). Akumulasi sisa-sisa pakan maupun udang yang mati secara terus-menerus mengendap di dasar, akan menurunkan kualitas lingkungan tambak. Boyd (1992) mengemukakan bahwa permasalahan di dalam budidaya udang meliputi tanah yang berpotensi asam, sedimentasi, serta akumulasi bahan organik dan kondisi anaerob di dasar tambak. Pertambakan di lndramayu dan khususnya di Kecamatan Sindang, telah berlangsung cukup lama, sehingga diperkirakan masalah akumulasi organik yang merubah struktur sedimen dasar tambak akan merupakan salah satu faktor penting berbagai kegagalan budidaya udang di wilayah ini. Telah dilakukan penelitian karakteristik sedimen di kawasan pertambakan Kecamatan Sindang, Kabupaten lndramayu dengan tujuan mendapatkan informasi dasar sedimen sebagai data penunjang klasifikasi lahan tambak berdasarkan tingkat kesesuaiannya.