Kajian kharakteristik sumberdaya iklim Danau Maninjau

Danau Maninjau adalah salah satu danau di Sumatera Barat yang terletak di Kabupaten Agam. Danau ini merupakan danau kaldera yang terbentuk dari aktivitas vulkanik, terletak pada posisi geografis 0 17' 07.04" LS dan 100 09' 58.0" BT pada ketinggian 461,50 m di atas permukaan laut dengan luas 9737, 50 hektar serta kedalaman maksimum 165 m. Sumber air danau berasal dari air hujan dan sungai-sungai kecil disekitarnya serta air tanah. Danau ini memiliki satu saluran air keluar yang disebut Batang Antokan yang mengalir ke Samudera India, di pantai Barat Sumatera Baral. Beberapa permassalahan yang ada di danau maninjau diantaranya penurunan kualitas air danau yang menyebabkan kerugian secara ekonomi bagi masyarakat atau pun pemerintah daerah setempat baik dari kegiatan usaha budidaya ikan dalam karamba ataupun pariwisata. Masyarakat beranggapan bahwa hal tersebut terjadi akibat adanya perubahan pola tata air serta kotoran air danau (polutan) tidak bisa keluar melalui satu-satunya saluran air keluar yakni Batang Antokan. Selain itu dilaporkan adanya peningkatan kotoran air danau akibat adanya dampak dari kegiatan budidaya ikan dalam karamba jaring apung yang menghasilkan sisa pelet yang tidak termakan oleh ikan yang jatuh ke perairan dan akan mengalami pembusukan sehingga dapat meningkatkan bahan organik. Keadaan ini dianggap telah memicu pertumbuhan alga biru yang bersifat toksik. Disamping itu masyarakat juga melaporkan oleh adanya gejala alam tubo belerang yakni proses umbalan (upwelling-down welling) air danau yang membawa kotoran dan gas-gas beracun dari dasar perairan ke kolom air bagian atas yang menyebabkan kematian ikan.