Kondisi produksi budidaya perikanan tambak pada empat sentra pengembangan di pantal utara Jawa

Pantai utara Pulau Jawa merupakan salah satu pusat budidaya perikanan pantai di Indonesia. Wilayah pantai utara Jawa yang memanjang dari Banyuwangi di Jawa Timur hingga Pantai Serang di Jawa Barat, dengan panjang garis pantai lebih dari 1000 km, memiliki keunggulan dalam menunjang berkembangnya budidaya pantai. Kondisi alam wilayah ini berupa hamparan alluvial yang cukup luas, adanya pasokan air tawar dari sungai-sungai yang melimpah, tersedianya sarana dan prasarana, didukung pula oleh masyarakatnya yang telah mengenal budaya air. Kondisi pantai utara Jawa sebagai sentra produksi budidaya tambak, dengan komoditas utama udang windu, dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya penurunan produksi yang terus berlanjut. Produktivitas tambak udang di Jawa Timur, yang merupakan produsen udang terbesar, mengalami penurunan semenjak tahun 1993, dengan penurunan hingga 12%. Penurunan produksi secara nasional telah dilaporkan oleh Nurdjana (1997) yang terjadi pada tahun 1994 .. Peningkatan produksi yang cukup pesat, yang berlanjut sejak tahun 1987, dari 15,4 ribu ton pada tahun 1986 menjadi 89,3 ribu ton pada tahun 1992, pada tahun 1994 mengalami penurunan menjadi 83,2 ribu ton. Dikemukakan oleh Nurdjana (1997) bahwa dua faktor utama penyebab terjadinya penurunan produksi, yaitu degradasi lingkungan dan meledaknya penyakit udang di areal budidaya di sepanjang pantai utara Jawa. Untuk mengetahui secara jelas kondisi budidaya udang windu di wilayah pantai utara Jawa, telah dilakukan penelusuran data sekunder pada empat sentra budidaya udang windu yaitu Kabupaten Karawang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Jepara, dan Kabupaten Situbondo. Pada tulisan ini akan dikemukakan tingkat produksi untuk periode beberapa tahun terakhir dari keempat sentra produksi tersebut, dengan informasi yang bersumber dari data produksi pada kantor perikanan dan kelautan setempat.