Kondisi kualitas air beberapa sungai di pantai utara Jawa

Pantai utara Jawa, dengan hamparan alluvialnya menyediakan lahan yang menunjang berkembangnya budidaya perikakan sistem tambak. Kondisi tersebut didukung pula oleh mengalirnya sungai-sungai yang memberikan pasokan air tawar yang cukup melimpah. Keberadaan sungai-sungai, selain memberikan · keuntungan tersebut dilain pihak memberikan dampak yang merugikan, terutama adanya bahan-bahan pencemar yang terbawa dari hulu. Perkembangan kota-kota besar di Pulau Jawa dan pertumbuhan industrinya, akan membawa dampak pencemar yang memasuki perairan sungai dan akan terbawa ke daerah hilir serta akan memasuki wilayah pertambakan. Penurunan produksi udang windu, yang merupakan komoditas andalan dari budidaya sistem pertambakan, secara nasional telah dilaporkan oleh Nurdjana (1997) terjadi pada tahun 1994. Dikemukakan pula bahwa faktor utama penyebab terjadinya penurunan produksi, adalah meledaknya penyakit udang pada areal budidaya di sepanjang pantai utara Jawa serta terjadinya degradasi lingkungan. Degradasi lingkungan yang ada sering kali dikaitkan dengan terjadinya pencemaran pada aliran-aliran sungai. Untuk mengetahui secara jelas kondisi sungai-sungai di wilayah pantai utara Jawa, telah dilakukan pengukuran beberapa data kualitas air pada 12 sungai yang berada di enam kabupaten dari tiga propinsi, yaitu Karawang dan lndramayu (Jawa Barat), Pekalongan dan Jepara (Jawa Tengan), serta Tuban dan Situbondo (Jawa Timur).