Pola reproduksi ikan kancra (Labeobarbus sp.) pada habitat buatan di Kuningan Jawa Barat

Pengembangan habitat buatan untuk lkan kancra (Labeobarbus sp.) didasari oleh pemikiran bahwa keberadaan ikan-ikan tersebut di habitat alaminya, baik di sungai-sungai di pulau Jawa dan Sumatera sudah sangat kritis . Gaffar et al (1991) menyebutkan bahwa komposisi ukuran panjang ikan-ikan sejenis yaitu Labeobarbus douronensis di Danau Ranau dan Sungai Selabung, terutama didominasi oleh ikan -ikan dengan ukuran < 21 cm (umur di bawah satu tahun; belum dewasa), sedangkan yang berukuran >36 cm (umurnya di atas dua tahun) hanya 2,8%. Hal ini menunjukkan populasi ikan Kancra di alam dalam keadaan kritis. Fakta-fakta lain, sebaliknya, menunjukkan bahwa sejumlah populasi ikan Kancra terawat dan terpelihara di kolam-kolam di Kabupaten Kuningan, Jawa Baral diantaranya berada pada kolam-kolam wisata dan kolam yang dikeramatkan. Sabar dkk (1994) mengemukakan bahwa kolam keramat Darmaloka merupakan salah satu kolam yang memiliki populasi ikan Kancra yang cukup lengkap, dengan keragaman tipe habitat yang tinggi. Pengembangan habitat buatan ikan Kancra dilakukan dengan mengadopsi tipe habitat alami dari kolam Darmaloka, sehingga diharapkan dapat menciptakan ruang yang optimal untuk proses siklus kehidupan yang lengkap. Pada penelitian tingkah laku pola reproduksi ini bertujuan untuk mengetahui periode pemijahan pada habitat buatan dan kondisi kualitas air yang mencerminkan kondisi lingkungannya.