Ami, A. Meutia (2001) Penerapan lahan basah buatan untuk mengolah air limbah asrama. Technical Report. Pusat Penelitian Limnologi, Bogor.
Monograph_Ami A. Meutia_2001_1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (2MB) | Preview
Abstract
Lahan basah buatan adalah teknologi alternatif pengolah air limbah yang potensial di Indonesia dimana sangat banyak ditemukan lahan basah alami tetapi jarang dipergunakan penerapan lahan basah buatan. Lahan basah buatan masih kurang mendapat perhatian, sehingga jumlah penelitian mengenai hal ini di Indonesia dan negara-negara berkembang masih sangat sedikit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kemampuan lahan basah buatan dalam mengolah air limbah domestik asrama dan untuk mengetahui efisiensi dari sistem lahan basah ini yang dipadukan dengan kolam pembesaran ikan dan pertanian. Air limbah domestik asrama yang berasal dari kamar mandi dan septic tank dialirkan kedalam kolam pertama yang berisi kerikil dan pasir dan ditanami dengaqn populasi campuran tanaman air seperti Typha sp, kangkung (Pomeous sp.), eceng gondok (Eichornia crassipes), dll. Air mengalir dari dasar kolam. Keluaran kolam terletak di dekat permukaan kolam. Setelah kolam pertama, air limbah mengalir ke dalam kolam kedua yang berisi substrat yang sama dengan kolam pertama tetapi ditanami tamanan terapung Lemna minor dan Hydrilla. Air hasil pengolahan kemudian mengalir menuju klarifer yaqng beruang tiga untuk memisahkan sedimen yang halus dan air. Akhirnya air hasil olahan disimpan di dalam kolam yang berisi berbagai macam ikam seperti ikan nila (Tilapia sp.) dan lele (Clarias batrachus). Air dari kolam ikan digunakan untuk menyirami berbagai macam tanaman sayuran. Selama pengoperasian tahun pertama, beberapa macam parameter telah dimonitor untuk mengevaluasi efisiensi dari system tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penyisihan berdasarkan konsentrasi BOD adalah sekitar 15-95%, COD 15-75%, dan TOC 34-95%. Penyisihan total nitrogen (T-N) dan total fosfor (T-P) bervariasi masing-masing antara 10-73% dan 10~40%. Bakteri patogen seperti total Coli dan E. Coli menurun 14-100% daan 68~100%. lkan tumbuh cukup baik dan hanya memerlukan waktu sekitar tiga sampai empat bulan untuk dipanen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lahan basah buatan cukup baik untuk mengolah air limbah domestik asrama dalam system terpadu.
| Item Type: | Monograph (Technical Report) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Lahan basah buatan, negara berkembang, air limbah domestik, aliran bawah permukaan, pengolahan air limbah |
| Subjects: | Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control Urban & Regional Technology & Development > Environmental Management & Planning |
| Depositing User: | Saepul Mulyana |
| Date Deposited: | 18 Feb 2025 02:14 |
| Last Modified: | 18 Feb 2025 02:14 |
| URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/36881 |


