Hendrik, S. Suriandjo and Ronald, R. Tampinongkol and Frans, Galela (2023) Perancangan gedung kreativitas anak kampong di Tobelo dengan pendekatan arsitektur metafora. Global Science: The Journal of Research and Development, 4 (1): 2. pp. 10-18. ISSN 2808-7259
2808-7259_4_1_2023-2.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (2MB) | Preview
Abstract
Pada tahun 1999 sampai pertengahan tahun 2000 Maluku Utara pernah di landah konflik horisontal, salah satunya Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara yang mengakibatkan kerugian materil dan material yang tidak sedikit, begitupun dengan korban jiwa, baik anak-anak maupun orang dewasa imbasnya sebagian anak – anak menjadi terlantar karena kehilangan orang tua, tempat tinggal maupun sanak saudara konflik yang bernuansa sara ini menyisahkan luka yang dalam bagi beberapa anak-anak korban konflik tersebut. Dimana ruang bermain mereka yang dulu di hiasi dengan hijaunya rerumputan,lorong-lorong tempat tinggal mereka yang penuh dengan canda tawa, bangunan-bangunan pendidikan tempat mereka belajar, bangunan – bangunan ibadah tempat mereka beribadah, tidak tersisa sedikitpun. Melihat fenomena ini, pada tahun 2005 muncullah organisasi sosial yang bernama “Komunitas Anak Kampong” sebagai rumah atau wadah yang menampung segalah bentuk kreativitas yang di miliki Anak – anak “Komunitas Anak Kampong” telah berkontribusi besar dalam membentuk mental dan karakter Anak – anak Tobelo pasca konflik horisontal yang terjadi di Maluku utara khususnya Kecamatan Tobelo Halmahera Utara, sampai saat ini “Komunitas Anak Kampong” bisa di bilang memiliki peran yang sangat besar dalam Meningkatkan sumber daya manusia dalam segi kreativitas di bumi hibua lamo (Tobelo). Seiring berjalannya waktu komunitas ini telah banyak menampung anak – anak dengan latar belakang pendidikan yang berbeda – beda. Dalam hal ini “Komunitas Anak Kampong” memiliki pekerjaan rumah yang amat berat dalam mengubah pandangan orang tentang kampong atau desa yang yang identik dengan udik dan kampungan karena memang pada dasarnya dalam “Komunitas Anak Kampong” adalah anak – anak kampong.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Konflik, Budaya, Kekeluargaan, Social conflicts, Social organizations, Culture, Family life, Building design |
Subjects: | Building Industry Technology > Architectural Design & Environmental Engineering Social and Political Sciences > Social Concerns |
Depositing User: | Djaenudin djae Mohamad |
Date Deposited: | 04 Nov 2024 04:53 |
Last Modified: | 04 Nov 2024 04:55 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/36819 |