Pertimbangan ciri hidrologi dan morfometri dalam penentuan daya dukung perairan Danau Toba untuk budidaya perikanan

Daya dukung suatu perairan terhadap beban masukkan ditentukan oleh waktu tinggal massa air (retention time) di dalamnya, sedangkan waktu tinggal air ditentukan oleh pasokan air dari daerah tangkapan air (DTA) dan volume perairannya (V). Danau Toba memiliki cekungan yang secara fisik dipisahkan oleh keberadaan Pulau Samosir, yaitu bagian cekung utara dan cekung selatan dengan karakteristik morfometri yang berbeda. Luas (L) dan volume (V) Danau Toba masing-masing adalah 1107,65 km dan 256,19 x 10 2 9 3 ) dan cekung selatan (A: 529,96 km m , cekung utara (A: 577,58 km 2; V: 155,67 x 10 9 3 m 2 ), yang dibatasi ole garis imajiner di sisi timur dari Parapat kearah Samosir dan sisi timur di wilayah Pangururan. Sementara itu karakteristik hidrologi DTA dicirikan dengan sebaran sungai yang tidak merata, yaitu di cekung danau bagian selatan lebih tinggi dibanding bagian utara, dan outlet danau hanya melalui Sungai Asahan yang berada di cekung selatan dengan debit rataan 100 m 9 ; V: 100,52 x 10 3 m /dt. Sungai yang paling besar adalah S. Silang berada di cekung selatan danau dengan debit rataan 10.7 m 3 /dt, atau hampir 10% dari debit outlet danau. Dengan kondisi demikian, mengindikasikan bahwa cekung danau bagian selatan akan lebih dinamis dibanding cekung utara, massa tinggal air dicekung selatan akan lebih rendah, sehingga daya dukung perairan terhadap beban masukan akan lebih tinggi