Eddy, A. Djajadiredja (2011) Pemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan di Daerah Kerja Perum Jasa Tirta II. In: Prosiding Simposium Nasional Ekohidrologi, 24 Maret 2011, Gedung Widyagraha – LIPI Jakarta.
Prosiding_Eddy A. Djajadiredja_97-125.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (401kB) | Preview
Abstract
Perum Jasa Tirta II sebagai Badan Usaha Milik Negara yang memiliki tugas pokok operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana pengairan dan ketenagalistrikan, pengusahaan air dan sumber air dan pengelolaan daerah aliran sungai telah berperan kurang lebih selama 43 tahun. Wilayah Sungai Citarum dengan sungai utamanya Sungai Citarum merupakan satu kesatuan hidrologis dari hulu ke hilir yang didalamnya terdapat asset-asset nasional yang sangat vital. Kelestarian fungsi aset tersebut baik secara bisnis mapun sosial merupakan suatu komitmen Perum Jasa Tirta II dalam kaitannya dengan pengelolaan dan pengembangan sumberdaya air yang harus ditunjang oleh peran serta seluruh stakeholder. Potensi sumber daya air di Sungai Citarum dimanfaatkan untuk keperluan air irigasi, air baku untuk PAM DKI Jakarta, PDAM kabupaten/kota, dan industri. Sebagian besar potensi sumberdaya air dimanfaatkan untuk irigasi seluas 240.000 hektar, yang merupakan fungsi sosial dari Perum Jasa Tirta II. Manajemen Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) yang dilakukan meliputi manajemen daerah tangkapan, manajemen kuantitas air, manajemen kualitas air, manajemen lingkungan sungai, dan manajemen prasarana dan sarana yang terkait didalamnya. Dalam mengelola sumber daya air, tentunya tidak dapat terlepas dari permasalahan-permasalahan yang terjadi disekitarnya, baik masalah kondisi prasarana dan sarana sumber daya air, masalah pengusahaan, masalah kehandalan pasok air baku, masalah kualitas air maupun masalah kecukupan biaya operasi dan pemeliharaan. Dalam pengelolaan SDA terdapat beberapa aspek pengelolaan antara lain konservasi SDA, pendayagunaan SDA, pengendalian daya rusak air, dan sistem operasi SDA. Beberapa kegiatan yang termasuk dalam konservasi SDA diantaranya perlindungan dan pelestarian sumber air, pengawetan air, pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, sedangkan pendayagunaan SDA terdiri dari penatagunaan SDA, penyediaan, penggunaan, pengembangan dan pengusahaan. Dengan kondisi Wilayah Sungai Citarum yang bersifat strategis dan vital serta lintas propinsi disarankan pengelolaan ditetapkan oleh pemerintah pusat dengan koordinasi dan peran serta dari seluruh stakeholder untuk menentukan lingkup yang harus dilakukan di Wilayah Sungai Citarum, sehingga pembagian peran serta atau tanggung jawab dapat berlangsung dengan baik, terintegrasi dan berkelanjutan.
| Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | wilayah sungai, pengelolaan sumberdaya air, koordinasi |
| Subjects: | Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control Urban & Regional Technology & Development > Environmental Management & Planning |
| Depositing User: | Saepul Mulyana |
| Date Deposited: | 18 Feb 2025 02:12 |
| Last Modified: | 18 Feb 2025 02:12 |
| URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/36802 |


