Sub kegiatan pengembangan kriteria limnologis untuk perairan sungai uji coba penerapan Indek Biotik Kumulatif (IBK) di beberapa anak sungai DAS Bengawan Solo

Indek biologi dengan menggunakan IBK (Indek Biotik Kumulatif) merupakan suatu biokriteria yang telah disusun dengan menggunakan konsep multimetrik pada Sungai Cisadane. Untuk mengetahui sensitifitas dari indek tersebut di sungai lainnya, maka pada penelitian ini diujicobakan penerapan indek inti untuk mendeteksi gangguan yang terjadi di bagian hulu Sungai Bengawan Solo (Sungai Pidekso, Kahyangan, dan Kajuran). Gangguan pada habitat ekoregion dinilai dengan menggunakan indek habitat dan status pencemaran organik pada sungai dinilai dengan menggunakan indek kimia Kirchoff. Dari hasil penilaian indek habitat menunjukkan tingkat gangguan yang terjadi pada 3 stasiun pengamatan tersebut sudah masuk dalam kategori marginal hingga buruk (37-81), namun status pencemaran organik dengan menggunakan indek kimia relatif belum menunjukkan pencemaran (83,285 - 85,587). Gangguan ekologi pada sungai dengan menggunakan indek IBK menunjukkan adanya stress dengan rendahnya nilai IBK (5-1H) yang kemungkinan lebih disebabkan oleh peningkatan variabel turbiditas dan ukuran butir substrat yang didominasi oleh boulder. Dengan melihat sensitifitas IBK untuk mendeteksi gangguan yang terjadi di beberapa anak sungai DAS Bengawan Solo, maka indek tersebut berpotens untuk dikembangkan lebih lanjut pada DAS lainnya yang dapat disesuaikan dengan kondisi ekoregion setempat.