Pengembangan model pengelolaan DAS dengan pendekatan ekohidrologi studi kasus DAS Cimanuk & DAS Citanduy

Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk mempunyai luas 3.752 membentang dari Kabupaten Garut hingga Kabupaten Indramayu. Sedang Sungai Citanduy seiring dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kondisi sosial ekonomi telah mendorong peningkatkan produksi pertanian, yaitu dengan cara mengintensifkan sistem usaha tani dan perluasan areal daerah pertanian, bahkan sampai pada daerah-daerah yang tidak fisibel untuk budidaya pertanian. Sedimentasi yang terjadi cukup mengkhawatirkan yaitu setiap tahunnya S. Cimanuk membuang hasil sedimen sebesar 8juta ton ke laut Jawa, ,ifu berarti tingkat sedimentasi di DAS Cimanuk 20 ton/ha/tahun. Minimnya luas hutan dan tingginya pembangunan tanggul-tanggul sepanjang sungai, membuat Citanduy diperkirakan memasok sedimen ke Segara Anakan 0,74 juta m'/ tahun, atau 74% dari seluruh sedimen yang masuk ke Segara Anakan (data dari Konsorsium LPM 1TB, !PB, Unpad, dan Unigal). Di samping sedimen lumpur, aliran S. Citanduy juga membawa sampah domeslik dan pertanian sampai ke muara sungai di Segara Anakan. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model pengelolaan daerah aliran sungai yang berkelanjutan, didasarkan pada has il analisis biofisik dan sosial secara terpadu dalam mempengaruhi beban sedimen, yang dikemas dalam paket model integratif