Studi pengembangan pemanfaatan Danau Rawa Danau di Provinsi Banten untuk budidaya perikanan dan ekowisata

Rostika, R. and Avenzora, R. and Masyamsir, Masyamsir and Yustiati, A. (2012) Studi pengembangan pemanfaatan Danau Rawa Danau di Provinsi Banten untuk budidaya perikanan dan ekowisata. In: Prosiding Seminar Nasional Limnologi VI, 16 Juli 2012, IPB International Convention Center.

[thumbnail of Prosiding_2012_Rostika, R._151-161.pdf]
Preview
Text
Prosiding_2012_Rostika, R._151-161.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Sejalan dengan munculnya berbagai masalah ekosistem yang serius pada berbagai danau di Indonesia, maka Kesepakatan Bali (2009) telah menetapkan 14 Danau Prioritas Nasional; salah satunya adalah Danau Rawa Danau di Kabupaten Serang Provinsi Banten. Berkaitan dengan itu, maka suatu studi yang bertujuan untuk mencari pola pengelolaan dan pemanfaatann yang berkelanjutan di Danau Rawa Danau telah dilakukan sejak Februari 2012; dimana paper ini adalah merupakan hasil awal dari studi tersebut. Dalam aspek kualitas perairan, maka penelitian telah dilakukan dengan menggunakan metoda pengambilan sampel air yang diukur secara komposit; dan pada setiap titik diambil pada 2 kedalaman yang berbeda. Pengambilan data sampel air dilakukan pada bulan Mei 2012, pada 3 titik yaitu Stasiun I (merupakan inlet perairan), Stasiun II (merupakan oulet perairan), dan Stasiun III (merupakan bagian tengah perairan). Bersamaan dengan itu, suatu penilaian potensi ekowisata yang dimiliki Danau Rawa Danau juga telah dilakukan dengan menggunakan Avenzora (2008). Hasil penelitian menunjukkan kadar Oksigen terlarut, BOD, pH, ammonia, nitrit dan nitrat, di ketiga stasiun berturut turut adalah 8.1 – 8.9 ppm; 8,43 – 16.83 ppm; 6 – 7; 0,48 – 1,43 ppm; 0,0 ppm dan 0 – 2.5 ppm. Sedangkan suhu, transparansi dan kekeruhan di ketiga stasiun berturut turut adalah 26 o o C – 27 C, 40 – 60 cm, dan 19.73 – 37.74 NTU. Dengan kondisi ini maka dapat dilakukan berbagai kegiatan budidaya ikan air tawar, yaitu 1 periode dalam setahun ; sejalan dengan kondisi ketersediaan air yang hanya tersedia pada bulan tertentu saja. Selain itu, penilaian terhadap berbagai potensi alam dan budaya juga menunjukan skor rata-rata 5.1; yang berarti juga sangat potensial untuk dimanfaatkan bagi pembangunan dan pengembangan eco-limno tourism. Pembangunan eco-limno tourism di wilayah ini dipercaya akan meningkakan manfaat berganda bagi ekologi, sosial budaya dan ekonomi secara berkelanjutan. Untuk itu, maka suatu perubahan status dan fungsi kawasan Cagar Alam menjadi Kawasan Lindung adalah perlu dilakukan.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: rawadanau, kualitas perairan, budidaya ikan, ekowisata
Subjects: Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control
Agriculture & Food > Fisheries & Aquaculture
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 18 Feb 2025 02:09
Last Modified: 18 Feb 2025 02:09
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/36080

Actions (login required)

View Item
View Item