Viabilitas aeromonas hydrophila dalam medium air Danau Maninjau pada suhu inkubasi yang berbeda

Telah dilakukan penelitian secara ex-situ mengenai pengaruh suhu inkubasi terhadap viabilitas bakteri Aeromonas hydrophila yang ditumbuhkan dalam medium air Danau Maninjau. Sampel air D. Maninjau yang digunakan dalam penelitian ini diambil pada bulan Mei 2011 dari air permukaan di dua lokasi danau yaitu Bayur dan DM5. Perlakuan suhu yang digunakan adalah 20o C, 25o C, 28o C, 30o C, dan 35o C dengan lama inkubasi 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aeromonas hydrophila mampu tumbuh dengan baik dalam medium air Danau Maninjau karena kandungan nutrien yang cukup tinggi (bahan organik 7,134 mg/L sebagai angka permanganat dan total nitrogen 0,8004 mg/L). Inkubasi pada suhu 28o C memberikan hasil pertumbuhan jumlah sel tertinggi, yaitu sebesar 8,38 x 10 7 CFU/mL, dibandingkan inkubasi pada suhu 20o C, 25o C, 30o C, dan 35o C. Walau demikian secara statistik hasilnya tidak berbeda nyata (nilai p = 0,966 pada tingkat kepercayaan 95%). Suhu air permukaan rata-rata di kedua lokasi sampling yaitu Bayur dan DM5 adalah 28,7o C, sehingga disimpulkan bahwa kondisi suhu Danau Maninjau pada bulan Mei 2011 dapat memberikan pertumbuhan yang optimum bagi bakteri A. hydrophila indigenus. Hal ini patut diwaspadai oleh para petani karamba jaring apung (KJA) di sekitar D. Maninjau karena bakteri A. hydrophila merupakan bakteri patogen yang serangannya pada ikan dapat menyebabkan kematian.