Laju dekomposisi padatan tersuspensi di perairan Danau Toba studi kasus: di karamba jaring apung

Kegiatan budidaya perikanan dengan sistem keramba jaring apung (KJA) di Danau Toba diduga menjadi salah satu penyumbang limbah organik di perairan tersebut. Limbah organik tersebut akan terakumulasi dan didekomposisi oleh bakteri di dasar perairan. Tujuan penelitian untuk mengetahui laju dekomposisi padatan tersuspensi di Danau Toba, khususnya pada lokasi KJA. Sampling sedimen dilakukan pada Juli 2011. Parameter yang diamati adalah TSS (total suspended solid), OSS (organic suspended solid), kelimpahan bakteri heterotrofik dan fisika-kimia air. Penelitian dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Puslit Limnologi LIPI. Analisa TSS dan OSS dengan metode gravimetric, dan penghitungan kelimpahan bakteri menggunakan metoda TPC (total plate count) pada media nutrien agar dan inkubasi selama 24 - 72 jam pada suhu kamar. Hasil pengamatan menunjukkan laju dekomposisi OSS berkisar 1,50 - 20,19 mg/L dalam 24 jam, sedangkan laju dekomposisi TSS berkisar 9,66 - 39,0 mg/L dalam 24 jam. Laju dekomposisi padatan tersuspensi di Danau Toba dipengaruhi oleh konsentrasi bahan organik, kelimpahan bakteri dan waktu inkubasi. Terdapat korelasi positif antara waktu inkubasi dan konsentrasi padatan tersuspensi dengan kelimpahan bakteri.