Meti, Yulianti and Dini, Daruati (2012) Prediksi erodibilitas dan pengaruh pedogenesis tanah terhadap sedimentasi di DAS Limboto. In: Prosiding Seminar Nasional Limnologi VI, 16 Juli 2012, IPB International Convention Center.
Prosiding_2012_Meti Yulianti_446-456.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (484kB) | Preview
Abstract
Danau Semayang-Melintang di Kutai Kartanegara – Kaltim merupakan danau paparan banjir yang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 38 tahun 2011 dikategorikan sebagai bagian dari sungai. Untuk upaya pengelolaannya, yang mencakup aspek konservasi, pendayagunaan dan pengendalian daya rusak air, dalam PP ini ditetapkan garis sempadan danau paparan banjir mengelilingi danau berjarak paling sedikit 50 meter dari tepi muka air tertinggi yang pernah terjadi (Pasal 14). Berdasarkan hal tersebut, telah dilakukan kajian garis sempadan Danau Semayang-Melintang dengan menganalisa datadata hidroklimatologi selama 20 tahun terakhir dan analisa spasial (GIS) kondisi sekitar danau. Hasil kajian ini mencatat banjir tertinggi terjadi pada tahun 2007, yaitu tinggi muka air danau mencapai 14,54 meter dari permukaan air laut, yang berdasar interpretasi Citra Landsat tahun 2011 mencakup badan air 19.304 ha, rawa 36.265 ha, semak belukar 4.139 ha, dan pemukiman 135 ha. Areal pemukiman ini meliputi Desa Enggelam, Kahala, Semayang, Melintang, Pela, Tanjung Batug, dan Muara Siran, serta sebagian besar desa-desa yang berada di Kecamatan Kotabangun. Tujuh desa tersebut dihuni lebih dari 7.000 penduduk beserta berbagai infrastruktur, seperti sekolah (8 SD, 7 SM, dan 3 SMA), tempat ibadah (31 Masjid/Musholla), dan Puskesmas sebanyak 2 bangunan, serta infrastruktur yang lain. Hal ini memberikan gambaran implikasi yang luas, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam penerapan garis sempadan danau sesuai dengan PP No. 38/2011 ini. Seperti juga diamanatkan dalam PP ini, penetapan garis sempadan Danau Semayang-Melintang memerlukan pertimbangan kondisiKawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Limboto merupakan DAS prioritas I, dengan salah satu prioritas penanganan dilakukan terhadap erosi dan sedimentasi yang tinggi. Permasalahan erosi sedimentasi di DAS secara langsung akan mempengaruhi kelestarian Danau limboto yang saat ini terus mengalami pendangkalan dan penyempitan danau. Pemahaman mengenai erosi tanah sebagai salah satu sumber masukan sedimentasi dan penyebab terjadinya penurunan kualitas air danau harus diperhatikan. Pendugaan potensi erosi menjadi penting dalam hal upaya pengelolaan tanah. Sifat tanah memegang peranan penting dalam hal melepaskan dan membawa partikel tanah dalam proses erosi, yang disebut erodibilitas tanah. Tulisan ini dibuat untuk menunjukkan prediksi erodibilitas secara spasial menggunakan data survey tanah digital dan melihat pengaruh pedogenesis terhadap nilai erodibilitas. Dari hasil analisis, diketahui bahwa di DAS Limboto sekitar 27,56% memiliki erodibilitas tanah agak tinggi (0,33 - 0,43), 24,33% sedang (0,21 - 0,32), sisanya bervariasi antara rendah sampai sangat tinggi. Hal ini menunjukkan potensi besar terjadinya sedimentasi tinggi di Danau Limboto jika tidak dilakukan penangangan yang tepat di bagian DAS. Diketahui juga hubungan yang erat antara bahan induk dengan sifat tanah yang mempengaruhi erodibilitas serta berdampak terhadap variasi tingkat erosi yang terjadi di DAS Limboto. sosial budaya serta keterlibatan unsur masyarakat setempat.
| Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Danau Limboto, sedimentasi, erodibilitas |
| Subjects: | Natural Resources & Earth Sciences > Hydrology Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control |
| Divisions: | OR Kebumian dan Maritim > Limnologi_dan_Sumber_Daya_Air |
| Depositing User: | Saepul Mulyana |
| Date Deposited: | 18 Feb 2025 02:03 |
| Last Modified: | 18 Feb 2025 02:03 |
| URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/35979 |


