Penerapan teknologi sistem peringatan dini banjir (flood early warning system) Sungai Ciliwung di DKI Jakarta

Banjir di Jakarta merupakan masalah yang sudah ada sejak jaman dulu dan dalamperkembangannyabanjir tersebut justru semakin besar; baik intensitas, frekuensi maupun distribusinya. Penyebab banjir menjadi semakin kompleks, bukan hanya faktor alam, tetapi faktor sosial, ekonomi dan budaya sangat mempengaruhi. Sungai Ciliwung mempunyai peranan sangat besar terhadap kontribusi banjir di DKI Jakarta. Daerah rawan genangan yang berada di sekitar Sungai Ciliwung berada di Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Kebon Baru, Bidara Cina, Kampung Melayu, Bukit Duri dan Jati Pinggir. Sistem peringatan dini banjir yang ada di Jakarta dilakukan dengan pencatatan data curah hujan dan pengukuran ketinggian air sungai yang dilakukan secara manual maupun otomatis. Data radar telah dimanfaatkan untuk peringatan dini banjir; dengan melihat sebaran awan, volume awan, jumlah potensi uap air dari awan, prediksi intensitas dan tebal hujan, kecepatan angin, arah angin dan sebagainya. Dalam pengembangan teknologi tersebut, sistem tersebut akan menjadi optimal jika disinergikan dengan sistem peringatan dini banjir yang sudah dikembangkan oleh BBWSCC dan Dinas PU DKI Jakarta agar terdapat kesamaan desain dan perencanaan. Inovasi teknologi SMS yang merupakan prinsip utama sistem telemetri ini dipilih dengan alasan bahwa teknologi ini banyak memberikan keuntungan, baik secara teknis maupun non-teknis.