Efek degradasi kolagen siprofloksasin pada fibroblas dermis normal manusia

Siprofloksasin merupakan antibiotik yang sering digunakan, laporan klinis menunjukkan bahwa siprofloksasin dapat menurunkan ketebalan kulit pasien skleroderma. Penelitian pada binatang menunjukkan bahwa obat ini dapat memacu aktivitas matriks metaloproteinase. Sifat serupa pada kulit manusia normal belum diketahui. Penelitian ini bertujuan menilai efek siprofloksasin dalam mendegradasi kolagen pada kulit normal. Fibroblas kulit normal passage II yang diisolasi dari preputium anak berusia 11 tahun digunakan sebagai subyek. Suspensi sel fibroblas 105ml dimasukkan ke dalam sumuran piring petri bersumur 96 dan dibagi menjadi 4 kelompok (plasebo, siprofloksasin 25µg/ml, 50µg/ml, 1OOµg/ml) masing-masing kelompok terdiri dari 6 sumuran. Sel dibiakan dengan DMEM + 10% FBS, diinkubasi selama 4 dan 5 hari. Untuk menilai degradasi kolagen, medium diganti dengan larutan garam fisiologis buffer, diinkubasi selama 30 menit dan di goyang-goyang dengan penggoyang otomatis 250 rpm. Kolagen larut diukur dengan esai sirius red, kemudian dibaca dengan spektrofotometer 570 nm dan dianalisa dengan uji Mann-Whitney. Rerata kolagen larut dari kelompok plasebo dan perlakuan berturut-turut adalah 0,79 ±0,13 dan 0,84±0,15; 0,77±0,11; 0,77±0,15 di hari ke-4 (P>0,05). Pada hari ke-S, rerata kolagen larut kelompok plasebo dan perlakuan yaitu 0,92±0,06; dan 0,88±0,06; 0.92±0,15; 1,08±0,39 (P>0,05). Siprofloksasin tidak berefek mendegradasi kolagen pada dermis manusia normal.