Hubungan pengetahuan dan sikap dengan stunting pada balita di Puskesmas Setu 1

Farida, Mariani and Asep, Barkah (2024) Hubungan pengetahuan dan sikap dengan stunting pada balita di Puskesmas Setu 1. Manuju: Malahayati Nursing Journal, 6 (3): 12. pp. 1009-1026. ISSN 2655-2728

[thumbnail of 2655-2728_6_3_2024-12.pdf]
Preview
Text
2655-2728_6_3_2024-12.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (306kB) | Preview

Abstract

Stunting atau yang biasa disebut dengan peristiwa balita pendek adalah salah satu permasalahan gizi utama yang diderita oleh bayi di Indonesia. Sekitar 150,8 juta atau sebesar 22,2% pada tahun 2017 balita menderita stunting di dunia. Informasi mengenai prevalensi pada balita yang mengalami stunting yang dihimpun WHO (World Health Organization) menampilkan bahwa di regional Asia Tenggara, Indonesia berada pada peringkat ketiga dengan prevalensi paling tinggi. Prevalensi pada balita stunting tahun 2005- 2017 di Indonesia rata-rata sebesar 36,4%. Berdasarkan titik sebaran, hampir seluruh provinsi kecuali Sumatera Selatan dan Bali, memiliki persentase stunting di atas batas WHO. Adapun provinsi dengan stunting tertinggi adalah Sulawesi Barat (39,7) dan Nusa Tenggara Timur (38,7). Berdasarkan data Profil Jawa Barat tahun 2021, Prevalensi balita pendek berdasarkan indeks tinggi badan per umur (TB/U) tahun 2021 sebesar 6,08 %. Profil Kesehatan Kabupaten Bekasi Tahun 2020, berdasarkan Indeks Antropometri yaitu tinggi badan menurut umur (PB/U atau TB/U), terdapat 4,2 % balita dengan status stunting. Faktor yang mempengaruhi kejadian Stunting pada balita adalah pengetahuan, sikap. Menganalisis hubungan. Analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki Balita usia 0-60 bulan yang berobat di Puskesmas Setu 1 pada tanggal 01 – 30 Mei 2023 pada saat penyebaran kuesioner sebanyak 51 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Terdapat balita yang mengalami Stunting 3,9%. Responden berpengetahuan baik 58,8% dan responden yang memiliki sikap positif 70,6%. Adanya hubungan antara pengetahuan dengan kejadian Stunting pada balita, hasil uji statistic Chi-Square diperoleh nilai p.value.0,004. Dan adanya hubungan antara sikap dengan kejadian Stuntung pada balita, hasil uji statistic Chi-Square diperoleh nilai p.value 0,25. Adanya hubungan antara pengetahuan, sikap dengan kejadian Stunting pada balita. Tenaga kesehatan diharapkan lebih aktif lagi dalam memberikan edukasi tentang Stunting kepada masyarakat supaya kejadian Stunting pada balita berkurang.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Pengetahuan, Sikap, Stunting, Balita, Children under five, Knowledge, Attitudes
Subjects: Health Resources > Health Services
Health Resources > Health Education & Manpower Training
Depositing User: Djaenudin djae Mohamad
Date Deposited: 03 Oct 2024 03:46
Last Modified: 03 Oct 2024 03:46
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/35233

Actions (login required)

View Item
View Item