Kajian status trofik perairan Danau Maninjau berdasarkan kelimpahan populasi bakteri heterotrofik

Bakteri heterotrofik berperan penting dalam proses perombakan bahan organik dan remineralisasi unsur hara di perairan. Perairan yang banyak mendapat asupan bahan organik secara alami akan diikuti dengan melimpahnya populasi bakteri heterotrofik, sehingga dapat dijadikan indikator kondisi tropik di perairan. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi status tropik perairan Danau Maninjau berdasarkan kondisi kelimpahan populasi bakteri. Pengambilan sampel air dilakukan pada April (musim hujan) dan Agustus (musim kemarau) 2009 di 4 stasiun sampling. Penghitungan kelimpahan bakteri dengan metode TPC (total plate count) menggunakan filter membran dan media agar nutrien. Inkubasi selama 24 jam pada suhu kamar. Pengukuran parameter fisika-kimia air secara langsung menggunakan alat WQC (water quality checker). Kelimpahan bakteri rata-rata bakteri pada musim hujan tertinggi (143 x 10 5 upk/ml) di stasiun I dan terendah (55,1 x 10 5 upk/ml) di stasiun III. Pada musim kemarau tertinggi (76,9 x 10 5 upk/ml) di stasiun II dan terendah (64,1 x 10 5 upk/ml) di stasiun III. Hasil analisis PCA (Priciple Component Analysis) menunjukkan adanya aktivitas perombakan bahan organik oleh bakteri heterotrofik yang cukup tinggi baik di musim hujan maupun kemarau yang dicirikan oleh tingginya jumlah bakteri dan konsentrasi COD. Analisis korelasi memperlihatkan adanya hubungan yang nyata antara jumlah bakteri dengan konsentrasi COD (R 2 = 0,97 - hujan; R 2 = 0,82 - kemarau). Kondisi trofik perairan D. Maninjau termasuk danau eutrofik, karena perairan danau dengan kelimpahan bakteri heterotrofik mencapai 22 - 123 x 10 5 sel/ml dikategorikan sebagai danau eutrofik.