Habitat buatan dan pelestarian sumber daya ikan endemis/asli Indonesia

Sumberdaya ikan yang bersifat endemis atau asli sangat rentan terhadap kepunahan, karena keterbatasan daerah tinggal atau keterbatasan kondisi lingkungannya. Di lain pihak banyak masyarakat yang mengandalkan kehidupannya pada ikan endemis/asli sebagai bahan konsumsi ataupun sebagai komoditas ikan hias. Kondisi kualitas habitat yang semakin menurun, kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat, masuknya jenis ‘invasive’ merupakan ancaman utama bagi kehidupan ikan endemis. Dengan demikian perlu dicari cara mempertahankan keberadaanya. Habitat buatan (manmade habitat) merupakan suatu bentuk habitat buatan manusia yang sistemnya terkontrol. Habitat buatan dapat ditawarkan sebagai salah satu sistem yang dapat diterapkan untuk pelestarian ikan endemik atau asli dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan suatu jenis ikan target. Dikenal dua tipe habitat buatan yaitu habitat buatan ex-situ dan habitat buatan semi ex-situ/semi-insitu yang memiliki keunggulan masing-masing. Teknologiteknologi tersebut telah berhasil baik untuk pelestarian beberapa spesies ikan pelangi seperti Melanotaenia boesemani, M. praecox, Glossolepis incisus, Marosatherina ladigesi atau lainnya. Namun teknologi habitat buatan semi in-situ (semi ex-situ) lebih utama dalam mempertahankan keendemisitas suatu spesies ikan.