Strategi pengelolaan lingkungan air sungai sebagai dampak aktifitas industri di Kota Pekalongan Propinsi Jawa Tengah

Benny, Diah Madusari (2014) Strategi pengelolaan lingkungan air sungai sebagai dampak aktifitas industri di Kota Pekalongan Propinsi Jawa Tengah. In: Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke-I, Masyarakat Limnologi Indonesia, 3 Desember 2013, Cibinong.

[thumbnail of Prosiding_2013_Benny Diah Madusari_392-396.pdf]
Preview
Text
Prosiding_2013_Benny Diah Madusari_392-396.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (50kB) | Preview

Abstract

Di Kota Pekalongan terdapat lima sungai yang saat ini menjadi tempat pembuangan limbah, yaitu : Sungai Loji, Sungai Asem Binatur, Sungai Meduri, Sungai Bremi dan Sungai Kalibanger. Penurunan kualitas air sungai tersebut ditandai oleh perubahan warna air sungai dan timbulnya bau menyengat, kondisi ini sangat terasa ketika musim kemarau. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi dan tanya jawab. Data kualitas air diperoleh dari Kantor Lingkungan Hidup Kota Pekalongan dan dari observasi di lapangan, dan selanjutnya data diolah secara deskriptif. Penyebab terjadinya pencemaran sungai ditengarai berasal dari industri tekstil dan batik yang menggunakan pewarna sintetik, yang berada di Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan. Kedua wilayah tersebut pertumbuhan industry sangat cepat, tetapi tidak diimbangi dengan pengolahan limbahnya. Akibatnya ketika musim kemarau, air sungai berbau menyengat dan perubahan warna air yang pekat (merah, biru, hitam). Hasil analisis air Sungai Loji, Asem Binatur, dan Kalibanger menunjukkan kandungan Cadmium (Cd), tembaga (Cu) dan Chrom (Cr) melebihi ambang batas. Upaya pengolahan limbah sudah dilakukan baik dari perusahaan dan Pemkot Pekalongan dengan membangun Instalasi Pengolah Air limbah (IPAL). IPAL Komunal sudah dibangun 2 buah dan IPAL rumah tangga untuk mengolah batik dan printing sebanyak 13 buah, namun dari sisi jumlah dan efektifitas pengolahan limbah perlu ditingkatkan. Selain itu, dalam pengelolaan air limbah tersebut harus melibatkan Bakorlin sebagai fasilitator kedua wilayah (Kota dan Kabupaten Pekalongan), sehingga akan lebih efektif dalamn pengurangan pencemaran di sungai.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: sungai, pekalongan, pencemaran
Subjects: Environmental Pollution & Control
Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 18 Feb 2025 01:55
Last Modified: 18 Feb 2025 01:55
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/34913

Actions (login required)

View Item
View Item