Pemanfaatan plankton melalui budidaya polikultur

Salah satu cara peningkatan produktivitas kolam adalah melalui budidaya sistim polikultur terhadap huna, ikan tambakan dan ikan koan. Ketersediaan pakan alami (plankton) sebagai sumber pakan dalam polikultur sangat diperlukan karena menjadi pakan utama. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan plankton dalam budidaya sistim polikultur. Contoh plankton diambil dari 3 titik contoh di kolam berukuran 10 m sebanyak 9 buah dengan kedalaman air 60 cm. Contoh air 5 liter disaring menggunakan plankton net. Sampling dilakukan dalam 3 periode dengan 2x ulangan setiap periode. Budidaya sistim polikultur dilakukan terhadap huna, ikan tambakan dan koan. Kombinasi penebaran per m 2 adalah: 10 ekor huna (A), 10 ekor huna + 10 ekor tambakan (B) dan 10 ekor huna + 10 ekor tambakan + 3 ekor koan (C). Rancangan acak lengkap (RAL), dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Hanya huna yang diberi pakan pelet 3% dari bobot biomassa per hari. Hasil menunjukan bahwa terdapat fito dan zooplankton pada semua kolam. Komposisi jenis plankton didominasi kelompok Chlorophyceae dengan kisaran 7 – 21 jenis fitoplankton. Kelimpahan tertinggi ditemukan pada kolam huna (monokultur) yaitu 394. 000 sedangkan kolam polikultur 35.400 dan 31.800 individu/liter. Hingga akhir penelitian kelimpahan plankton masih tinggi di kolam huna sedangkan plankton di kolam polikultur menipis hingga hanya 20 individu/liter. Pemanfaatan plankton melalui sistim polikultur terbukti dari analisa lambung ikan tambakan dan koan.