Model simulasi debit aliran/sungai karena pengaruh curah hujan dan penutup lahan menggunakan data penginderaan jauh (studi kasus DAS Ciliwung)

Dalam tiga dasawarsa terakhir ini alih guna lahan hutan menjadi permukiman, perkebunan, dan lainnya di kawasan Puncak Bogor mempunyai peranan penting untuk diperhatikan karena pengaruhnya terhadap fungsi hidrologi DAS di daerah hulu. Hutan umumnya dikaitkan dengan fungsi positif tata air dalam suatu ekosistem DAS dan semua alih guna lahan dianggap akan berdampak negatif terhadap kuantitas dan kualitas air bagi masyarakat di daerah hilir. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji model simulasi debit aliran permukaan/sungai pada wilayah DAS Ciliwung karena pengaruh intensitas curah hujan dan penutup lahan dengan menggunakan data penginderaan jauh citra SPOT dan Landsat. Metoda yang digunakan adalah berdasarkan analisis DEM (Digital Elevation Model) SRTM (Shutle Radar Tophography Mission), dan data-data : run-off, debit aliran/sungai, kemiringan, dan curah hujan (TRMM dan QMorph). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model simulasi perubahan debit aliran/sungai dapat digunakan untuk menyusun strategi penghijauan dan konversi lahan di wilayah DAS. Konversi di daerah non-permukiman DAS Ciliwung diperkirakan mampu menurunkan sekitar 14% dari debit total. Sementara konversi lahan yang terus menerus akan mengakibatkan penambahan debit sekitar 8%. Hasil ini menjadi indikator bahwa DAS Ciliwung, khususnya bagian hilir telah mengalami degradasi karena relatif tidak ada perubahan debit, walaupun dilakukan penghijauan atau konversi lahan.