Awalina, Satya and Tjandra, Chrismadha and Fachmijany, Sulawesty (2010) Biomagnifikasi logam berat di lingkungan akuatik: studi kasus di setu sekitar Bogor. In: Prosiding Seminar Nasional Limnologi V, 28 July 2010, IPB International Convention Center.
Prosiding_2010_Awalina Satya_508-523.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (510kB) | Preview
Abstract
Keberadaan logam toksik (Pb dan Cd) ditingkat atas background level nya dalam lingkungan akuatik berpotensi untuk membahayakan kesehatan manusia sebagai predator puncak pada rantai makanan. Logam ini dapat dengan mudah berpindah dari satu biota ke biota lainnya baik dalam posisi tingkat tropik yang sama maupun yang berbeda (food chain biotransferable). Hal ini memperbesar potensi terjadinya bioakumulasi dalam biota pada posisi tingkat tropik yang lebih tinggi. Biomagnifikasi logam berat dikatakan terjadi jika dijumpai ada peningkatan berturutturut setidaknya pada dua tingkat tropik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan ada tidaknya proses biomagnifikasi logam berat pada setu di sekitar Bogor yaitu Setu Rawa Kalong (Depok), Setu Lido (Bogor) dan Setu Tonjong (Tangerang). Beberapa komponen utama penyusun ekosistem setu (sedimen, kolom perairan,fitoplankton, zooplankton, crustacean, ikan planktivora, dan ikan karnivore) dipilih untuk diobservasi kuantitas logam beratnya. Instrumen Graphite Furnace Atomic Absorption Spectrophotometry (GrAAS) digunakan dalam determinasi logam berat dan verifikasi metoda dilakukan dengan certified reference material yang sesuai dengan masing-masing jenis matriks sample yang diamati. Rerata Pb dan Cd pada ketiga setu berturutturut adalah 7.68 µgPb/L dan 0.26 µgCd/L, 6.41 µgPb/L dan 0.13 µgCd/L, dan 4.69 Pbµg/L dan 0.25 µgCd/L. Konsentrasi Pb pada ketiga setu masih dalam ambang batas aman untuk mendukung kehidupan akuatik tapi sebaliknya kandungan Cd sudah melampaui ambang batas menurut Canadian water quality Standard (0.017 µg/L). Pb dan Cd di Setu Rawa Kalong (3.11µgPb/g wet weight dan 0.2211µgPb/g wet weight) cenderung lebih terakumulasi dalam sedimen. Fitoplankton pada ketiga setu juga cenderung lebih mengakumulasi Pb dan Cd dibandingkan organisme lain yang diamati. Level Bioakumulasi pada organisme lain relatif lebih rendah dan belum memperlihatkan adanya biomagnifikasi meskipun kecenderungan hal itu terjadi lebih besar di Setu Rawa Kalong.
| Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | biomagnifikasi, logam berat, Setu |
| Subjects: | Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control Materials Sciences > Nonferrous Metals & Alloys |
| Divisions: | OR Kebumian dan Maritim > Limnologi_dan_Sumber_Daya_Air |
| Depositing User: | Saepul Mulyana |
| Date Deposited: | 18 Feb 2025 01:35 |
| Last Modified: | 18 Feb 2025 01:35 |
| URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/34360 |


