Kelimpahan bakteri heterotrofik dan kualitas air di kolam pemeliharaan ikan mas (Cyprinus carpio) yang berpenutup dan terbuka pada Balai Benih Ikan (BBI) Kabupaten Samosir, Sumatra Utara

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya dengan potensi produksi yang besar di Indonesia. Kendala yang dihadapi dalam budidaya Ikan Mas antara lain kelangsungan hidup benih yang rendah dan pertumbuhan yang relatif lambat. Budidaya Ikan Mas di Balai Benih Ikan (BBI) Samosir dilakukan di kolam berpenutup/bernaungan yang berfungsi untuk memperkecil fluktuasi suhu malam dan siang hari serta mendukung kestabilan suhu pemeliharaan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kelimpahan bakteri heterotrofik dan kondisi kualitas air (fisika, kimia) pada kolam budidaya Ikan Mas berpenutup (sistem dome) dan kolam terbuka (tidak berpenutup). Bakteri heterotrofik memiliki peran fungsional dan ekologis yang berkaitan erat dengan kualitas air kolam budidaya. Pengamatan dilaksanakan selama dua minggu (Mei 2017) di BBI Samosir dengan melakukan pengukuran terhadap parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi. Hasil pengamatan parameter suhu menunjukkan bahwa rentang suhu kolam berpenutup sebesar 7,7 0 C. pH berkisar dalam rentang 7,4–8,5 untuk kedua kolam dan DO (Dissolved Oxygen) pada kolam dengan naungan yaitu 3,6–8,0 mg/L, sedangkan pada kolam terbuka sebesar 4,9–8.6 mg/L. Kelimpahan bakteri heterotrofik kedua kolam sebesar 10 C, sedangkan pada kolam tidak berpenutup sebesar 8,3 0 2 3 CFU/mL. Konsentrasi amonium dan nitrit untuk kedua kolam berfluktuasi sebesar < 1 mg/L sedangkan konsentrasi nitrat sebesar < 3 mg/L