Tingkat penetasan telur, kelangsungan hidup larva ikan mas (Cyprinus carpio) Dan kualitas air di kolam tertutup dan terbuka pada Balai Benih Ikan (BBI) Kabupaten Samosir, Sumatra Utara

Pada tahun 2016, Balai Benih Ikan (BBI), Samosir telah menggunakan teknologi kolam tertutup untuk pemeliharaan ikan mas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi ilmiah mengenai pengaruh kolam tertutup terhadap tingkat kelangsungan hidup larva ikan mas dan kualitas air dibandingan dengan kolam terbuka. Pengamatan berlangsung selama tujuh hari pada bulan Mei 2017. Sebanyak 100 telur ikan mas ditempatkan ke dalam tiga set bak berisi ~20 Liter air kemudian diletakkan pada kolam tertutup dan kolam terbuka. Parameter yang diukur meliputi: DO (Dissolved Oxygen), suhu, pH, kadar TAN (Total Ammonia Nitrogen), N-NO3, N-NO2, tingkat kelangsungan hidup dan hatching rate (daya tetas). Tingkat kelangsungan hidup dan hatching rate larva ikan mas dalam kolam tertutup sebesar (76% dan 81%) dari pada kolam terbuka sebesar (35,7% dan 52%). Hasil independent t-test menunjukkan perbedaan yang nyata nilai tengah dua kelompok perlakuan dimana p≤0,05 untuk parameter tingkat kelangsungan hidup dan tingkat penetasan telur (hatching rate). Sedangkan pengamatan kualitas air menunjukkan bahwa suhu kolam pemeliharaan tertutup sebesar (25,4–29) 0 C. sedangkan pada kolam terbuka berada pada kisaran (23,47–26,27) 0 C. Nilai DO untuk kedua kolam berada pada rentang (4-5) mg/L. pH berkisar 5–7. Konsentrasi TAN pada akhir pengamatan sekitar (0,25-0,39) mg/L sedangkan konsentrasi N-NO3, N-NO2 pada akhir pengamatan < 1 mg/L untuk kedua kolam.