Analisis variabilitas iklim pada daerah aliran Sungai Kapuas bagian hulu dan tengah dengan data satelit TRMM dan model konseptual

Curah hujan pada wilayah Indonesia dipengaruhi oleh telekoneksi iklim yang diasosiasikan dengan fenomena sirkulasi atmosfir-samudera yang dikenal dengan El-Nino and Southern Oscilation (ENSO) dengan intensitas yang berbeda pada tiap wilayah. Fenomena ENSO sering dikaitkan dengan kondisi hidrologis Daerah Aliran Sungai (DAS) antara lain kekeringan ekstrim dan kejadian banjir. Model hujan-limpasan telah banyak digunakan dalam studi hidrologi antara lain untuk mempelajari neraca air DAS, prediksi debit aliran, dan prediksi pengaruh perubahan iklim dan perubahan penggunaan lahan terhadap debit sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh variabilitas iklim terhadap curah hujan dan rejim aliran Sungai Kapuas (Kalimantan Barat). Simulasi debit aliran sungai dilakukan dengan menggunakan model konseptual HBV (Hydrologiska Byrans Vattenbalansavdelning) dengan masukan estimasi curah hujan dari satelit Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM) dengan resolusi spasial 0.25ºx0.25º. Kalibrasi model dilakukan dengan metode Monte Carlo menggunakan data debit dari stasiun pengukuran di Sanggau. Evaluasi model dilakukan dengan nilai koefisien efisiensi Nash-Sutcliffe (NSE). Dua indeks yang berkaitan dengan ENSO digunakan dalan studi ini yaitu Southern Oscillation Index (SOI) dan Multivariate ENSO Index (MEI). Analisis curah hujan dari data TRMM menunjukkan bahwa secara umum korelasi dengan indeks ENSO yang relatif tinggi ditemui pada musim kemarau. Kalibarasi model HBV menghasilkan serangkaian parameter dengan keluaran model yang cukup baik dengan NSE > 0.8. Hasil simulasi debit dari set parameter terbaik menunjukkan bahwa model HBV dengan masukan data TRMM dapat digunakan untuk mempelajari tren dan anomali musiman seperti pengaruh ENSO terhadap rejim aliran Sungai Kapuas.