Lee, So Tju Shinta (2022) Pemaknaan ajaran paramita pada relief Jatakamaladi Candi Borobudur: Perspektif semiotika. Berkala Arkeologi, 42 (1). pp. 37-56. ISSN 0216 - 1419
admin,+3_963-Article+Text-4126-1-11-20220429_layouted_SIDANG+FINAL.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (970kB) | Preview
Abstract
Tulisan ini mengkaji bagaimana relief Jatakamala di Candi Borobudur merepresentasikan ajaran enam kesempurnaan (sat-paramita), peran sosial dari tokoh utama, dan nilai-nilai universal di dalam cerita. Penelitian ini perlu dilakukan karena belum ada analisis yang memadai bagaimana Jatakamala diasosiasikan dengan praktik kesempurnaan pada kajian-kajian terdahulu. Berdasarkan tiga komponen data: relief, naskah, dan sutra-sutra mengenai enam kesempurnaan, kajian ini menggunakan semiotika pragmatis Charles Sanders Peirce untuk mengidentifikasi kesempurnaan/multikesempurnaan pada lima cerita Jatakamala. Anali sistematis digunakan untuk melihat peran sosial dan pesan universal dalam 14 cerita. Penerapan triadik Peirce menunjukkan bahwa masing-masing cerita merepresentasikan multikesempurnaan. Tokoh utama dalam Jatakamala berperan aktif secara sosial dan turut memecahkan isu-isu di masyarakat melalui tindakan dan keteladanan. Jatakamala juga mengandung nilai-nilai universal sebagai sarana pembelajaran dan pendidikan.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Buddhisme, Sarana didaktis, Semiotika Peirce, Enam kesempurnaan, Dharma, Borobudur Temples, Buddhism, Relief (sculpture), Jatakamala reliefs, Semiotics |
Subjects: | Social and Political Sciences > Archaeology |
Divisions: | OR_Arkeologi_Bahasa_dan_Sastra |
Depositing User: | Tri Eka Supriyanta |
Date Deposited: | 24 Aug 2024 12:56 |
Last Modified: | 24 Aug 2024 12:56 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/33715 |