Analisis yuridis keabsahan perjanjian pinjaman online Spinjam pada aplikasi Shopee berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Dalam penelitian ini penulis mengangkat sebuah judul “Analisis Yuridis Keabsahan Perjanjian Pinjaman Online Spinjam pada Aplikasi Shopee”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui permasalahan yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah: Bagaimana keabsahan perjanjian pinjaman online berdasarkan ketentuan KUHPerdata dan Bagaimana perlindungan hukum bagi debitur dan kreditur dalam penggunaan spinjam pada aplikasi Shopee yang berbasis Financial Technologi. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah hukum Normatif-empiris dan spesifik yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif analisis. Berdasarkan hasil penelitian bahwa, secara hukum, perjanjian fintech tetap sah apabila memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif. Pada sisi lain, perjanjian fintech tersebut dibuat oleh pihak penyelenggara, bukan dibuat oleh para pihak sebagai pengguna. dalam perbuatan perjanjian fintech. Apabila perjanjian tersebut memenuhi unsur-unsur tersebut, maka perjanjian fintech itu sah menurut hukum. Perlindungan hukum bagi para pihak dalam pelaksanaan pinjam meminjam uang berbasis online meliputi perlindungan hukum preventif dan represif, dimana hukum preventif didasari dari terselenggaranya sebelum terjadi sengketa. Sedangkan perlindungan hukum represif dilakukan setelah terjadinya sengketa.