Perlindungan hukum kreditur dan dibitur menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengalisis tentang perlindungan hukum kreditur dan debitur menurut Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Dalam penelitian ini peneliti merumuskan masalah, bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap kreditur dan debitur dalam perbankan syariah, dan bagaimana pelaksanaan prinsif kehati-hatian dalam mengantisipasi kredit macet pada perbankan syariah. Penelitian ini penelitian yuridis normative yang mana peneliti melakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data skunder, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan undang-undang (statue approach) yang berkaitan dengan primsip kehati-hatian dalam perbankan syariah. Menurut UU No. 21 Tahun 2008. Selanjutnya menggunakan konseptual (consetual approanh) digunakan untuk meneliti sudut pandang dan prinsip prinsip umum yang berlaku dalam hukum seperti literature atau refrensi yang relevan dengan objek penelitian. Hasil penelitian menunjukan perinsip kehati-hatian bank merupakan suatu prinsip yang bersipat ansipatif dalam mencegah kemungkinan bank menderita kerugian di dalam penyaluran dananya kepada nasabah, kemudian prinsip kehati-hatian dalam menjalankan kegiatan usahanya dan wajib menjujung tinggi serta berpegang teguh pada prinsip ini lebih lanjut jika dalam kasus paling umum seperti apa itu debidur tersandung kredit macet, maka upaya penyelesaian dapat ditempuh dengan dua jalan yakni upaya litigasi melalui jalur pengadilan, dan upaya non-litigasi melalui upaya preventifya itu tindakan untuk mengantisifasi munculnya kredit macet, erlay warning, dan upaya negosiasi.