Siti, Mutiah Setiawati (2022) Membangun identitas Indonesia di tengah perubahan internasional pasca Covid 19: Antara Islam dan demokrasi. In: Prosiding Seminar Nasional Ilmu Politik dan Hubungan Internasional, 30 agustus 2022, Semarang.
3025-390X_4_2022-3.pdf - Published Version
Download (296kB) | Preview
Abstract
Perubahan Tata Kelola Internasional terjadi secara signifikan dengan munculnya COVID-19. Politik internasional yang biasanya diwarnai oleh konflik dan kerjasama tiba-tiba hilang dan negara-negara menjadi lebih individualitis. Akibatnya tidak muncul tokoh-tokoh internasional yang memikirkan solusi pasca pandemi seperti Rosevelt, Churchil, dan Stalin. Disamping itu, dari sisi negara sedang berkembang seperti Indonesia tantangan untuk membangun identitas bangsa dan negara semakin berat mengingat masalah kesehatan ini berkembang menjadi masalah ekonomi, sosial dan politik sehingga diperlukan penyesuaian. Indonesia sudah lama dikenal sebagai negara yang mempunyai penduduk Islam terbesar di dunia karena 85% dari 270 juta beragama Islam. Sedangkan sebagai negara demokratis nomor tiga terbesar setelah Amerika Serikat dan India baru dikenal setelah tahun 1998. Dua identitas ini sangat mempengaruhi hubungan internasional Indonesia dengan negara-negara, dan komunitas internasional. Metode kualitastif digunakan untuk mencari jawaban seperti apa tata hubungan internasional pasca pandemi COVID-19, mengapa belum muncul tokoh internasional yang mempunyai ide mengenai tata kelola internasional yang baru, dan bagaimana Indonesia menggunakan identitasnya untuk menyesuaikan dengan perubahan politik internasional pasca COVID-19. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode konstruktivisme yang mengamati obyek penelitian dari sudut pandang “identitas “. Dari proses analisa didapatkan jawaban bahwa tokoh internasional tidak muncul karena sebagian besar negara hanya memikirkan solusi individu negara dalam menangangi masalah pandemi global. Perilaku hubungan antar negara tidak lagi diwarnai oleh konflik dan kerjasama karena intensitas pertemuan antar kepala negeri menurun drastis karena adanya himbauan “social and physical distancing.” Indonesia memilih pragmatis dalam menyesuaikan dengan perkembangan internasional dengan meninggalkan dua identitasnya memilih menggunakan hampir 100 % vaksin Sinovac dari China.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pandemi, Covid-19, Tata kelola, Identitas, World politics, Democracy, Islam and world politics, International relations, COVID-19 Pandemic, 2020---Religious aspects |
Subjects: | Administration & Management Social and Political Sciences > Social Concerns |
Depositing User: | Djaenudin djae Mohamad |
Date Deposited: | 14 Jun 2024 07:44 |
Last Modified: | 14 Jun 2024 07:44 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/32411 |