Laporan Usulan Penelitian 2015: DOKUMEN TEKNIS lNTEGRASI IN SITU PERTANIAN ORGANIK DENGAN TANAMAN PANGAN DAN PAKAN : UJI PAKAN BASIL 1-INTANO SECARA IN VITRO DAN IN VIVO DENGAN TEKNIK NUKLIR DAN UJI PAKAN KOMPLIT DAN KONSENTRATPLUS DILAPANGAN

lntegrasi In situ Pertanian Organik dengan Tanaman Pangan dan Pakan : Uji pakan hasil 1- lntano secara in vitro dan in vivo dengan teknik nuklir dan uji pakan komplit dan konsentrat plus di lapangan. Kegiatan ini telah dilaksanakan adalah kegiatan laboratorium dan lapangan. Kegiatan laboratorium yang dilaksanakan adalah studi in vitro Konsentrat plus dari bahan lokal, dan penerapan kegiatan integrasi dari budidaya domba, tanaman pakan dan pangan serta budidaya cacing. Uji model integrasi di lapangan (b) Uji perlakukan di dua kelompok Rukun Mulyo dan Komunitas Pangkal Sejahtera dan (c) Uji model integrasi BATAN di Kel. Tani ternak di Ngaglik Sleman Yogyakarta. Hasil studi in vitro untuk konplus berbasis lokal terlihat perlakuan konsentrat komersial lokal dan suplemen pakan baru berbanding 70 dan 30% dan 60 dan 40%, kegiatan ini dilanjutkan dengan studi mendekati seperti kondisi lambung sapi atau domba yaitu Rumen Simulation technic. Hasilnya terlihat bahwa pemberian konsentrat lokal 60 dan 40% suplemen baru mampu memperbaiki hasil fermentasi (pH, amonia total asama lemak mudah menguap) dan gas CH4 yang tidak tinggi produksinya hasil uji lapang pakan temakan untuk kecemakan pakan dan pertambahan bobot badan di Kelompok ternak Rukun Mulyo dan Komunitas Pangkal Sejahtera menunjukkan respon positif terhadap peningkatan bobot badan dan pendapatan petemak. Hal ini didukung di saat dijual pada hari raya kurban bagi peternak sangat untung karena dapat meningkatkan pendapatan
25-30%/bukan. Pakan ternak yang disukai adalah KonPlus (kombinasi Konsentrat lokal + suplemen pakan baru lokal). Pada awal Desember oleh kelompok Rukun Mulyo sudah diproduksi untuk dikomersialkan baik khususnya untuk kebutuhan anggota kelompoknya dan juga dari luar kelompok bila menginginkan. Komunitas Pangkal Sejahtera termasuk sebagai konsumennya. Berdasarkan hasil panen Mutiara II memberikan gambaran bahwa produksi kedelai meningkat, jumlah butir dalam 100 g 15,3 g dibanding yang didiskripsi hanya 13,3 g, kandungan protein kasar 44% sedangkan yang didiskripsi hanya 38%. Hasil dari kedelai yang rusak kurang lebih 30-35%. Hasil uji coba model integrasi hasil litbang BATAN yaitu peternakan, pertanian dan lingkungan memberi gambaran adanya potensi untuk penyediaan pakan untuk ternak ruminansia secara berkesinambungan dan disamping itu telah dilakukan pendampingan para kelompok tersebut untuk menciptakan unit usaha pakan (suplemen pakan, kosentrat plus dan konsentrat sapi mak nyus) serta pupuk kascing.