Peran psikologi dalam perkembangan kognitif dan linguistik pada anak

Pada perkembangan manusia seringkali dicirikan sebagai tonggak perkembangan dimana perilaku-perilaku baru muncul dan semakin komplek seiring dengan meningkatnya tahap perkembangan yang muncul di era modern ini. Perkembangan tidak terjadi dalam kecepatan yang konstan. Suatu pertumbuhan yang relative cepat (spurt) dapat diselingi dengan pertumbuhan yang lambat (plateau). Sejumlah pakar menggunakan pola pola pertumbuhan dan perubahan yang tidak merata semacam hal itu menjadi bukti adanya periode-periode perkembangan yang secara kualitatif berbeda. Dari hasil penelitian ditemukan 3 faktor yang berpotensi dalam tumbuk kembang nalar stiap anak yaitu; Faktor hereditas (keturunan), Faktor lingkungan, Faktor hereditas dan lingkungan yang saling berinteraksi membentuk perilaku. Karakteristik yang diwariskan oleh setiap anak memiliki sensitive period yaitu ketika Anak-anak adalah pembelajar yang aktif dan termotivasi dan pada saat Anak-anak mengonstruksi pengetahuan mereka berdasarkan pengalaman. Dalam menanamkan perangkat-perangkat fisik dan kognitif terdapat pikiran dan bahasa yang menjadi semakin interdependen; Saat pikiran dan bahasa mulai menyatu, anak sering kali berbicara Ke diri mereka sendiri yang dikenal sebagai self-talk (percakapan-diri). Self-talk memiliki fungsi penting dalam perkembngan kognitif: Dengan berbicara ke diri mereka sendiri, anak-anak belajar membimbing dan mengarahkan perilakunya sendiri dalam proses mengerjakan tugas-tugas sulit dan melakukan maneuver-manuver yang rumit_persis sepertisaat orang dewasa membimbing mereka.